Warta LIPUTAN HAJI

Jamaah Haji Indonesia Wafat Usai Tahajud

Sel, 30 November 2010 | 06:48 WIB

Madinah, NU Online
Rekan-rekannya mengenang Abu Mansyur Rosyid sebagai pribadi yang super sabar. Ia tidak pernah marah dan sangat saleh. Ketika wafat pun Abu memiliki tanda khusnul khotimah yang sangat kuat.

Abu adalah seorang petani tebu dari Malang, Jawa Timur. Bersama sang istri, Maryam, tahun 2010 ini Abu naik haji untuk yang kedua kalinya. Haji pertama dilakoni bapak empat anak ini pada tahun 1987.<<>br />
Selama berada di Makkah, Abu tampak sehat dan tidak pernah mengeluhkan sakit. Setelah proses haji di Makkah, pria berusia 59 tahun ini bersama rombongan jamaah haji ONH plus yang berangkat lewat Mas`Aril Haram Tours &Travel menuju Madinah. Ia tiba di kota Nabi ini pada 27 November 2010 lalu pukul 22.00 waktu Arab Saudi.

Setelah beristirahat, sekitar pukul 03.00, Abu melakukan Sholat Tahajud bersama sang istri. Malam itu ia melakukan tahajud empat rakaat dilanjutkan dua rakaat dan salam. Setelah tahajud, Abu mengajak sang istri untuk salat subuh di Masjid Nabawi.

Saat berangkat dari hotelnya Holyday Villa Madinah, Abu tampak bugar saja. Namun setelah mencapai pagar Masjid Nabawi, petani tebu ini mengeluh sesak nafas. Ia tiba-tiba pingsan, dan ternyata di masjid mulia itu, Allah memanggilnya untuk pulang.

"Ia wafat pukul 05.20 waktu Arab Saudi," kata dokter Alexander Alif Nu`man, dokter travel Mastour, Senin (29 November 2010) seperti dilansir  kemenag.go.id.

Setelah dimandikan jenazah Abu dibawa ke raudah dan disalati oleh jutaan orang. Jenazah Abu dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah.

Tak hanya keluarga, banyak jamaah yang berduka atas meninggalnya Abu. Di mata jamaah, Abu merupakan orang yang patut dicontoh soal kesabaran. Suatu ketika jamaah ONH plus yang terkenal dengan sikap gampang protes dan marah-marah itu bahkan menggebrak meja karena masalah katering. Saat itu sayur dan lauk makanan habis sehingga jamaah protes.

Tapi Abu tidak ikut protes. Dengan sabar, ia mengajak istrinya memakan apa yang masih ada. "Ia orang kaya yang rendah hati, sabar, tidak pernah marah dan sangat religius," kenang dr. Alex.

Dalam kehidupan sehari-hari Abu juga sangat saleh. Ia selalu menyempatkan diri salat jamaah bersama istri dan mengunjungi orangtuanya setiap hari.

"Ia orang yang istimewa bisa mengatur waktunya begitu baik, ini barangkali yang patut kita teladani agar kita tidak diperbudak oleh kerja sehingga melupakan ibadah dan memelihara hubungan keluarga," ujar Alex. (bil)