Jamaah Tarekat Punya Cara Sendiri dalam Menentukan Rais Am
NU Online · Senin, 22 Maret 2010 | 23:01 WIB
Makassar, NU Online
Jamaah tarekat NU yang tergabung dalam Jami’iyyah Ahli Thariqoh Al Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) mempunyai cara tersendiri dalam memilih sosok yang pantas menjadi rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Menurut Ketua Pengurus Pusat Jatman KH Habib Toha, selain musyawarah, jamaah Tarekat NU biasanya menempuh jalan istikharah atau mencari petunjuk dengan amalan tertentu dalam menentukan calon pemimpin NU.
&q<>uot;Untuk memutuskan sesuatu, ulama-ulama Tarekat NU biasanya menempuh jalan musyawarah dan istikharah,” usai acara silaturahmi ulama-ulama tarekat NU di sekretariat Jamaah Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassari, Makassar, Senin (22/3).
KH Habib Toha menyampaikan, hasil musyawarah dan istikhoroh ulama-ulama tarekat NU dari 43 aliran tarekat berpendapat KH Hasyim Muzadi belum pantas menjabat Rais Am PBNU saat ini.
"KH Hasyim Muzadi memang hebat, tapi background-nya tidak tepat untuk posisi Rais Am, jabatan ini harus diberikan kepada ahlinya. Hasyim lebih cocok mengurus Tanfidziyah NU," kata Habib Toha.
Hasil musyawarah juga memutuskan bahwa pemimpin tingi jamaah tarekat NU atau rais am Idaroh Aliyah Pengurus Pusat Jatman Habib Lutfi bin Ali sebagai pemangku keputusan Jatman NU, termasuk dalam menentukan aspirasi yang disampaikan dalam muktamar. (nur)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua