Warta

JK Tumbuh dalam Kultur Pesantren yang Kuat

NU Online  ·  Sabtu, 27 Juni 2009 | 01:29 WIB

Jakarta, NU Online
Bukan saja memiliki istri yang berjilbab dan kepribadian hidup tagas dan cermat, Jusuf Kalla (JK) juga dinilai sebagai pribadi dengan tradisi keagamaan yang kuat. JK tumbuh dalam kultur pesantren yang kuat.

Demikian dinyatakan tokoh perempuan pesantren Tuty Alawiyah, dalam acara peluncuran 4 seri buku kepemimpinan Jusuf Kalla (JK), di hotel Sahid Jakarta, Jum'at (26/6).<>

"Saya kenal JK sudah 25 tahun yang lalu. Dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi beliau adalah seorang tokoh yang religius karena memiliki kultur pesantren yang kuat," ujar Tuty.

Menurut tokoh berjilbab lebar ini, ketika JK dan Wiranto sepakat untuk bergandengan, maka banyak tokoh masyarakat yang memberi selamat melalui dirinya. Karena JK dianggap banyak kalangan merupakan pemimpin yang mewakili umat Islam.

"Untuk masalah pendidikan, JK juga tak perlu diragukan lagi. Kalau bukan karenanya saat ini siswa yang bodoh itu pada lulus. Karena JK itu orang yang concern saat menaikkan angka kelulusan dan anak sekolah sekarang pada giat belajar agar lulus sekolah," papar perempuan berdarah Betawi ini.

Dalam sambutannya kali ini, Tuty sempat menyatakan kekhawatirannya bila pada Pilpres 8 Juli nanti bukan JK yang terpilih. "Saya khawatir kalau yang terpilih itu nanti yang ingin Pilpres satu putaran. Bisa kacau," tandasnya. (min)