Rembang, NU Online
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja`far minta kader partai ini tidak merisaukan pemberlakuan ambang batas keterwakilan partai (parliamentary threshold/PT) di parlemen karena hal ini masih sebatas wacana.
Kenaikan angka ambang batas keterwakilan dari 2,5 persen menjadi lima persen, katanya di Rembang, Jawa Tengah, Sabtu, masih merupakan wacana politik sehingga kader partai tak perlu risau. "Penciutan parpol memang bisa dilakukan dengan menaikkan angka PT. Namun, karena demokrasi bersifat gradual, maka kompromi politik masih mungkin dilakukan agar angka PT tidak setinggi itu," katanya.
;Menurut Marwan, kader partai tidak semestinya terlalu merisaukan wacana tersebut, sebab panitia khusus yang bertugas menyusun undang-undang tentang pemilu dan parpol juga belum dibuat dan tentu masih membutuhkan waktu cukup panjang.
Anggota Komisi V DPR ini mengungkapkan, sedikitnya empat partai yakni PKS, PAN, PPP, dan PKB masih mengupayakan angka ambang batas minimal perolehan suara parpol untuk lolos parlemen, tidak lebih dari 3,5 persen.
"PT 3,5 persen itu pun diupayakan untuk diberlakukan di tingkat pusat dulu, jangan kemudian langsung diberlakukan mulai pusat hingga daerah," katanya.
Ia berpendapat, peningkatan PT memang perlu dilakukan, tetapi harus dilakukan secara bertahap.
"Untuk (hasil Pemilu) 2014, kami menilai PT yang ideal berada di kisaran tiga persen sampai 3,5 persen. Sementara untuk menyelamatkan suara yang terbuang, kami menndukung gagasan konfederasi partai," katanya.
Dia mengatakan peningkatan PT menjadi lima persen akan lebih cocok diterapkan untuk pemilu-pemilu setelah 2014.
"Karena pada Pemilu 2009 partai kami bisa meraih suara sebesar hampir lima persen. Artinya, kalau PT ditetapkan lima persen, dengan persiapan matang dan kaderisasi yang sudah berjalan baik, kami kira tidak terlalu sulit bagi PKB untuk lolos PT," katanya. (ant)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua