Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Jusuf Kalla bereaksi atas laporan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke Polda Metro Jaya. Dia mengaku akan mempelajari terlebih dulu laporan dugaan pencemaran nama baik yang dialamatkan kepadanya.
"Tentu kita pelajari. Biasa, itu kan seperti saya katakan pengalaman hidup. Tentu kita menghargai dan sayang pada Gus Dur," ujar Kalla sambil tertawa lepas di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (2/5).
<>Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, pernyataan yang disampaikannya merupakan pidato di internal Partai Golkar. "Saya hanya menjelaskan soal korupsi tanpa bermaksud menyebabkan Gus Dur tersinggung. Yang saya katakan itu ‘kan apa adanya saja," bebernya.
Pencemaran nama baik yang dipermasalahkan Gus Dur terkait pidato Kalla di hadapan forum pengkaderan mahasiswa Golkar di Cibubur, 9 April 2007. Kalla mengaku pernah diminta uang oleh Gus Dur semasa menjabat Kepala Bulog dan Memperindag. Karena tidak memberi, maka Kalla diberhentikan dari dua jabatan itu.
Akibat ucapan Kalla itu, Gus Dur, lewat pengacaranya Ikhsan Abdullah melaporkan gugatan pidana pencemaran nama baik ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda Metro Jaya pada 2 Mei 2007. Sedangkan gugatan perdata masih dalam perencanaan.
Menurut Ikhsan, pihaknya sejak 11 April 2007 telah melayangkan somasi kepada Jusuf Kalla, namun hingga 7 x 24 jam tidak ada itikad baik dari yang bersangkutan untuk menanggapinya.
"JK dapat diancam dengan pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik. Siapa pun yang menyerang nama baik seseorang akan kena delik pidana karena itu tindak pidana," pungkas Ikhsan.
Ikhsan menambahkan, jika laporan pidana itu masih tidak dihiraukan dan Kalla tidak melakukan klarifikasi atau minta maaf, pekan depan pihaknya akan memasukkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. (rif/dtc)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua