Warta

Kang Said Islam-kan Kembali ‘Rasul’ Moshaddeq

Jum, 9 November 2007 | 11:57 WIB

Jakarta, NU Online
Sepak terjang pimpinan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah, Ahmad Moshaddeq, berakhir sudah. Pria yang sebelumnya mengaku rasul tersebut, akhirnya bertobat dan kembali ber-Islam setelah membaca kalimat Syahadat pada Jumat (9/11) sore, di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Namun, apa gerangan yang mendasari hingga ‘Rasul’ Moshaddeq bertobat? Ternyata, pertobatan pria yang alirannya difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu terjadi setelah berdiskusi dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (akrab disapa Kang Said) selama dua hari.<>

"Ini hasil perbincangan dalam 2 hari dengan Saudara Said Agil (Siroj, red) terkait masalah yang kontroversial," kata Moshaddeq kepada wartawan di lantai 2, Direktorat Kriminal Umum Mapolda Metro Jaya. Mengenakan jaket hitam, peci serta kemeja, ia tampak santai dan beberapa kali melempar senyuman kepada wartawan.

"Saya menyadari sejak lama, ulama bersepakat bahwa khataman nabyyin (nabi penutup dan tidak ada rasul serta nabi setelah Nabi Muhammad) sudah menjadi ijma' (kesepakatan) para ulama dan umat Islam. Dan, Nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir. Saya mendapat penjelasan dan saya menyadari atas ijma' ini," terang Moshaddeq.

Pria yang pernah mengklaim memiliki umat sebanyak 41 ribu orang itu pun mencabut pernyataan bahwa ia adalah seorang rasul Allah. "Saya menghormati keputusan ulama. Saya mencabut kembali pernyataan di muka umum, baik tulisan, ucapan, bahwa saya rasul. Saya hanya manusia biasa, penyampai risalah Allah," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengklarifikasi pemberitaan media massa yang ia nilai tidak. "Saya sudah menunggu kesempatan ini selama 2 bulan untuk bertemu dengan MUI. Saya tidak menemukan jalan, hingga akhirnya keluar fatwa MUI dan akhirnya doa saya diterima untuk bertemu ulama, tempat saya bermuzakar," jelasnya.

Sikap itu ia ambil setelah berdiskusi dengan Kang Said. "Ini hasil pertemuan panjang lebar dan perdebatan memperoleh titik temu," tambah mantan pegawai negeri sipil itu.

Moshaddeq pun mengimbau kepada para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama. "Saya menyerukan kepada seluruh jamaah Al-Qiyadah Al-Islamiyah agar tetap tenang dan ber-istiqamah serta melakukan taubatan nasuha kami," katanya.

"Saya juga mengharapkan dengan sungguh-sungguh agar umat Islam bangsa Indonesia kiranya dapat memaafkan saya dan jemaah kami bila dalam kegiataan keagamaan kami menyinggung dan meresahkan umat," pintanya. Ia berharap masyarakat mau menerima dirinya dan jamaahnya sebagai saudara seagama.

Sebelumnya, di Kantor PBNU, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kang Said mengatakan, PBNU diminta oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan penyadaran terhadap Musaddeq. Selain Kang Said turut juga mendampingi upaya penyadaran Moshaddeq, Agus Miftah dan mantan Dubes RI untuk Mesir, Bachtiar Ali.

Upaya penyadaran Moshaddeq berlangsung sejak Rabu (7/11) lalu hingga sebelum usai salat Jumat hari ini. Dalam pertemuannya terjadi perdebatan-perdebatan, dan akhirnya Moshaddeq berkeinginan untuk insyaf.

"Setelah kami berdiskusi. Kami memberi kesempatan kepada Pak Ahmad Moshaddeq untuk berenung. Hari ini diputuskan akan bertobat," ungkap Kang Said.

Said mengakui, selama pertemuan dirinya dengan Moshaddeq, ia merasakan tidak mudah mengubah pola pikir Moshaddeq terhadap paham yang diyakininya. "Dia orang pintar. Bisa membaca dan semua isi Al-Quran dan Hadist, hapal. Cuma penafsirannya yang keliru," ujar Kang Said. (rif)