Keluarga TKW yang Disekap di Irak Minta Bantuan Gus Dur
NU Online · Selasa, 8 April 2008 | 22:08 WIB
Kiki Tobiin, keluarga dari salah satu 16 Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang diduga disekap agensi Brusta di Irak selama 6 bulan, meminta bantuan kepada mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia meminta Gus Dur membantu membebaskan saudara berikut 15 TKW lainnya.
"Saya mohon kepada Gus Dur untuk bisa menjembatani adik kami dan teman-temannya yang masih di Tikrit, Irak, agar bisa pulang," pinta Kiki Tobiin, adik kandung Supriyatin, warga Prapag Kidul Kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah. Ia mengatakan hal itu usai melaporkan kasus tersebut ke Polres Brebes, Selasa (8/4) kemarin.<>
Kiki mengaku permintaannya kepada Gus Dur itu atas saran dari Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Deplu Teguh Wardoyo. "Gus Dur, kan sangat dekat dengan komunitas Irak dan mempunyai link (jaringan) yang banyak dan jelas di Irak," tutur Kiki seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Permintaan senada juga dikemukakan Agus Bilal, suami dari salah korban kekeliruan pengiriman TKW tersebut. "Sekali lagi kami mohon kepada Gus Dur untuk bisa memulangkan keluarga kami di Irak," tandasnya.
16 TKW dari Brebes itu diduga disekap di kawasan konflik bersenjata di Irak selama enam bulan. Baru tiga orang yang berhasil diketahui identitasnya. Mereka adalah Supriyatin (26), Hidayah (35) warga Kuwung Batu, Kecamatan Tanjung, dan Murni (32) warga Krakahan, Kecamatan Tanjung.
Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Jamaludin, mengatakan, pihaknya berhasil menghubungi Supriyatin. Keterangan yang didapat, penyekapan tersebut dilakukan karena pihak agensi Brusta menganggap orang Indonesia adalah antek Amerika Serikat.
"Mereka (Agensi Brusta) minta uang tebusan masing-masing sebesar Rp35 juta," ungkap Jamaludin.
Jamaludin mengaku pernah mengadukan masalah penyekapan 16 TKW itu ke Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi Brebes. Namun, belum ada tanggapan. Pihaknya juga sudah menghubungi Departemen Luar Negeri untuk membantu pemulangan 16 TKW itu.
"Namun, Deplu mengalami kendala karena tidak ada perwakilan di sana (Irak). Karena itu, Deplu menggandeng International Organization of Migration (IOM) yang sedang beroperasi dan melakukan misi kemanusiaan di Irak," jelasnya. (rif)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua