Kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke Jakarta pada Rabu (18/2), akan disambut hangat oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Organisasi Islam terbesar di Indonesia itu menaruh harapan Menlu AS yang baru itu akan memberikan gambaran yang gamblang perihal pola hubungan AS-dunia Islam yang baru.
"Yang dikatakan oleh Presiden Obama berdasarkan prinsip mutual interest, benefit and respect," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi, Selasa (17/2).<>
Masdar juga menginginkan agar pihak Indonesia sendiri harus bisa meyakinkan AS agar bertindak menjadi the promised leader of moslem world. Tentunya dengan melakukan politik luar negeri yang moderat, cinta damai, teguh dengan prinsip-prinsip demokrasi dan kemanusiaan.
Juga harus ada agenda jangka pendek dan menengah yang disepakati kedua pihak. "Untuk membangun jembatan emas bagi hubungan Barat dan Islam menuju abad kemanusiaan tunggal, bebas dari peperangan kebencian dan berkeadaban," tandasnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton, pada hari ini dijadwalkan tiba di Jakarta. Ini merupakan kunjungan kedua Hillary di Asia, setelah Jepang.
Berdasarkan jadwal yang diterima Departemen Luar Negeri Indonesia, Hillary direncanakan tiba sekira pukul 14.00 WIB nanti. (okz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua