Kegembiraan atas terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai ketua umum Partai Demokrat juga dirasakan oleh keluarga besar pesantren Krapyak Yogyakarta.
KH Attabik Ali, mertua Anas menyatakan rasa syukurnya, tetapi ia juga berharap agar menantunya tersebut tak melupakan pesantren sebagai tempat asal ia dibesarkan.<>
“Dia ada di keluarga pesantren, hidup di pesantren lama, semoga tidak akan lupa, atau orang Jawa mengatakan kacang ninggal lanjaran,” katanya ketika dihubungi NU Online dari Jakarta.
Ia berharap sebagai ketua umum dari partai yang sedang berkuasa, Anas juga dapar memperjuangkan kebijakan yang pro pesantren. “Peluangnya semakin terbuka, tinggal bagaimana pesantrennya terbuka atau tertutup,” tandasnya.
Sebagai tokoh NU, ia juga senang banyak kader NU yang menjadi pemimpin partai, tetapi ia menegaskan NU harus tetap dalam posisi khittah. “NU tak boleh memihak ke sana-kemari, khittah saja,” tegasnya.
Dukungan moral akan terus diberikan kepada Anas dalam menjalankan tugasnya untuk memperbaiki negara menjadi lebih baik, lebih adil dan lebih sejahtera dan damai.
Jika tak ada aral melintang, akan diadakan selamatan dan syukuran secara sederhana dengan mengundang para fakir miskin dan anak yatim.
Kemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kental dengan suasana kultural NU, yaitu dengan dikumandangkannya sholawat Badar dan bacaan Surat An-Naas (manusia), salah satu surat dalam Alquran.
Salawat dan Surat An-Naas dikumandangkan hampir seluruh kader dan tim sukses yang hadir di posko Anas Urbaningrum semalam. Bahkan mereka semua berduyun-duyun menjemput Anas dari ruangan kongres. (mkf)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua