Warta

Kisruh Timteng Karena Komunikasi Dengan Rakyat Putus

NU Online  ·  Ahad, 6 Maret 2011 | 14:25 WIB

Depok, NU Online
Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi menilai, kerusuhan yang terjadi di kawasan timur tengah belakangan ini karena putusnya komukasi antara pemerintah dengan rakyat.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini  mengungkapkan hal itu menanggapi kekisruhan yang terjadi di Mesir, Tunisia dan Libya.r />
"Ada bebeapa aspek kita perhatikan, yang bergolak ini beberapa negara stempel islam, tapi banyak aturan islami yang banyak tidak dilakukan,” kata Kiai Hasyim kepada wartawan usai dialog Gejolak dan Masa Depan Timur Tengah  pondok pesantren Al Hikam Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/3).

Menurutnya, gejolak di Timur Tengah bermunculan karena ajaran Islam hanya sebagai stempel belaka. “Islam dalam stempel tapi belum islam dalam action. Kekerasan ini juga dipicu kurang adanya respon dari pemerintah kepada rakyatnya," katanya.

Kiai Hasyim kemudian mencontohkan negara Libya. Di Negara tersebut, katanya, aspirasi dari masyarakat bawah sama sekali tidak didengar oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah Libya juga jarang mengalirkan uang kepada masyarakatnya.

"Seperti di Libya, itu tidak ada komunikasi dengan umara. Beberapa  dollar yang mengalir ke penguasa tapi nggak ke rakyat," katanya.

Sama seperti Libya, Hasyim juga menjelaskan kisruh yang terjadi di negara timur Tengah yang lain seperti Mesir dan Tunisia. Di Negara tersebut juga terjadi penumpukan harta oleh para penguasanya dan putusnya komunikasi antara penguasa dengan rakyatnya.

"Di Mesir misalnya, penupukan harta yang dilakukan pengusanya yang sudah bertahun-tahun dan  putusnya hubungan dengan rakyat dan juga ada Israel yang juga ikut campur. Sementara di Tunisia juga karena adanya korupsi dan hilangnya komukasi," tukasnya. (mlh)