Kesalahan paradigma pendidikan menjadi penyebab tidak berkembangnya kualitas pendidikan di Indonesia. Pengukuran kualitas pendidikan yang hanya berdasarkan pertimbangan formal nilai-nilai akademik membuat dunia pendidikan di Indonesia kian terpuruk.
Demikian dikatakan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Junaidi Hidayat. “Sesungguhnya, melihat mutu pendidikan itu tidak semata-mata dari aspek angka atau kognitif, tapi lebih dari itu, setiap anak didik itu mampu mengembangkan potensi dirinya dan memahami kehidupannya secara utuh,” katanya, Rabu (7/7) malam.<>
Menurut Wakil PCNU Jombang ini, untuk mengukur nilai belajar siswa dalam menempuh pendidikan tidak cukup dengan hanya melitat dari hasil Ujian Nasional (UN). Sistematika pendidikan seharusnya mengacu pada peningkatan yang bersifat komprehensif sehingga karakter anak didik bisa dibangun.
“Belajar itu tidak harus di kelas, tetapi juga penting untuk keluar melihat lingkungannya,” ujarnya sembari memberi contoh satu lembaga pendidikan alternatif di Salatiga, Jawa Tengah.
Dewan Pendidikan, tambah Junaidi, saat ini terus berupaya mengajak Dinas Pendidikan untuk merubah cara pandang tentang ukuran mutu pendidikan. Paradigma pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi kekinian dan pendidikan seharusnya mampu memecahkan problem bangsa seperti masalah pengangguran.
“Apalagi pendidikan formal yang ada terbukti tidak memecahkan persoalan lulusan-lulusan sekolah seperti pengangguran,” lanjutnya.
Meskipun agak sulit mendapatkan dukungan dari pemerintah, namun paradigma pendidikan yang bersifat komprehensif dan membangun karakter anak didik harus segera dimulai. Sebagai langkah awal, bisa saja dimulai dengan pembagian kewenangan pada sekolah untuk melakukan inovasi.
“Saya mencoba senantiasa terus memproklamirkan itu. Jadi, pembelajaran sekolah itu adalah institusi budaya yang membangun karakter, jangan hanya institusi yang menumpuk angka dan definisi,” pungkasnya. (mtb)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua