Warta

Kunjungan PBNU ke Iran

NU Online  ·  Jumat, 6 Juni 2003 | 16:57 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU melakukan kunjungan ke Iran untuk memenuhi undangan pemerintah Iran. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengenal Iran dengan lebih baik dan memperkenalkan NU sebagai sebuah gerakan kultural yang moderat dan toleran terhadap pihak lain.

Dalam kunjungan tersebut PBNU diwakili oleh KH Hasyim Muzadi, KH Masduki Mahfud, Prof Cecep Syarifuddin, Saiful Bahri Ansori, dan Wahid Maktub. NU diharapkan dapat menganal dengan lebih baik dan membantu diplomasi di tingkat dunia bahwa Iran bukanlah sarang terorisme seperti yang dituduhkan oleh Amerika.

<>

Setelah adanya serangan teroris ke WTC, serangan Amerika ke Afganistan, dan serangan Amerika ke Irak, konstelasi dunia mengalami perubahan Saat ini Iran juga dianggap sebagai salah satu poros setan oleh Amerika dan terakhir dengan mengangkat isu-isu kepemilikan nuklir dan sebagai sarang Al Qaeda.
 
Pemerintah Iran menganggap NU sebagai golongan terbesar di Indonesia dan juga sekaligus golongan yang moderat. Dengan kunjungan ini diharapkan kedua belah pihak dapat melakukan diskusi dan pengenalan yang lebih mendalam sehingga model Islam moderat dapat dijadikan sebagai sebuah model alternatif.

Menurut Wakil Sekjen PBNU Masduki Baidowi model Islam secara umum dapat dibagi tiga yaitu Islam model Timur Tengah, Islam Asia Tenggara, dan Islam Eropa. Selama ini negara-negara Timur Tengah dianggap sebagai negara yang konservatif dan keras. “Dengan menjadikan NU sebagai satu model alternatif, Islam dapat semakin diterima di dunia,” ungkapnya

NU dan Syiah secara kultural sama, mereka sama sama menghormati para keturunan nabi dan keluarganya seperti Ali bin Abi Tholib yang juga dihormati oleh warga NU ini sesuai dengan syiah k ultural “Jadi sebenarnya banyak kesamaan antara NU dengan Syiah” tambah Masduki.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan di Inggris, Jerman, dan terakhir Mesir untuk memperkenalkan NU ke seluruh dunia sebagai sebuah Islam moderat yang toleran terhadap golongan lain. Rencananya kunjungan ini juga akan terus berlanjut ke Yordania dan Syiria. (mkf)