LP Maarif NU-Hanns Seidel Foundation Jerman Perkuat Kerja Sama
NU Online · Senin, 31 Maret 2008 | 09:58 WIB
Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama (NU) dan Hanns Seidel Foundation (HSF)—sebuah Yayasan Politik Jerman yang 35 tahun berpengalaman di bidang pendidikan—akan memperkuat kerja sama yang selama 5 tahun terakhir sudah terjalin. Kerja sama berikutnya akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Hal tersebut dikatakan Direktur HSF Jakarta, Christian J. Hegemer, kepada NU Online, usai bertemu Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (31/3)<>
“Kita bukan hanya melanjutkan, tetapi akan memperkuat kerja sama jangka panjang ini,” tutur Hegemer.
Ia menjelaskan, kerja sama itu berawal dari kunjungan Hasyim ke Jerman 5 tahun lalu, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan HSF Jakarta. Beberapa program yang sudah berjalan, di antaranya, pelatihan vokasional bagi siswa SMK di Aceh, studi banding pendidikan vokasional di Cina dan lainnya.
“Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan vokasional di Indonesia,” tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut Hasyim juga meminta difasilitasi kursus bahasa Jerman untuk mempersiapkan calon-calon mahasiswa NU untuk belajar di sana. Menurutnya, Jerman merupakan negara maju yang netral menyikapi kondisi di berbagai kawasan.
Memenuhi permintaan Hasyim, HSF juga akan memfasilitasi kursus bahasa Jerman yang nantinya akan bekerja sama dengan lembaga kebudayaan Goethe Institute Jakarta. “Juga terdapat kemungkinan beasiswa ke Jerman. Beberapa orang NU, kan lulusan sana,” paparnya.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut perwakilan HSF Jerman Gerhard Schmidt yang dalam kesempatannya di Indonesia ini akan melakukan kunjungan ke sejumlah daerah diantaranya Lampung, Lamongan dan Semarang untuk melihat perkembangan pendidikan SMK Maarif NU di sana.
Aceng AZ dari LP Maarif NU menambahkan kunjungan ke tiga daerah tersebut untuk melihat kondisi SMK disana. “Ke sana untuk menilai kebutuhan apa yang paling diperlukan, apakah pengembangan SDM, sarana dan prasarana, atau manajemen,” katanya. (mkf)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua