Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) sedang mempersiapkan pendirian Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) berupa Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di sejumlah daerah. Langkah pertama yang ditempuh adalah melatih beberapa kader NU di BMT yang dinilai telah maju.
Ketua LPNU, H Muhyiddin Arubusman menuturkan, ada 34 kader NU yang magang di Koperasi Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Mursalah Maslahah lil Ummah (MMU) Sidogiri Pasuruan.<>
Sebelumnya mereka megikuti Pelatihan Pengelola & Penggerak Lembaga Keuangan Mikro Syariah pada 13-20 Juni 2010 bertempat di Gedung PBNU dan Wisma BPS yang diselenggarakan oleh LPNU bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pertanian (LP2) NU.
“Ada 67 orang yang mengikuti pelatihan baik dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan 7 diantaranya tidak lulus. Namun yang ikut magang hanya 34 orang. Mereka akan magang di Sidogiri selama 2 bulan,” kata Muhyiddin kepada NU Online di kantor PBNU, Jakarta, Senin (28/6).
Para peserta magang akan ditempatkan di beberapa BMT yang ada atau difasilitasi untuk membuka BMT baru.
Menurut Muhyiddin, LPNU ingin meniru sukses pengembangan Grameen Bank di India oleh Muhammad Yunus. Setelah pendirian BMT ini, pada tahap berikutnya adalah pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
“Kita perbanyak BMT-nya dulu baru kemudian BPR-nya. Nanti BPR yang bagian suplainya. Kalau BPR ditaruh duluan tidak ada jaminan dapat beroprasi dengan baik. Kalau ada BMT kan mudah,” katanya. (nam)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
3
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
4
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
5
Innalillahi, A'wan Syuriyah PWNU Jabar KH Awan Sanusi Wafat
6
RMINU Jakarta Komitmen Bentuk Kader Antitawuran dengan Penguatan Karakter
Terkini
Lihat Semua