Warta

LPTQ Pusat Tinjau Kelayakan MTQ Internasional di Palangka Raya

Sel, 1 Juli 2003 | 06:58 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) pusat akan meninjau kelayakan tempat Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Internasional 2003 yang pertamakali diselenggarakan di Indonesia tahun 2003 termasuk di Palangka Raya tuan rumah MTQ Nasional XX.

Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris LPTQ Pusat Drs.H.Jawahil Tanthowi disela-sela persiapan pembukaan MTQ Nasional XX di Palangka Raya, Selasa.

<>

"Kami akan membentuk tim untuk meninjau kelayakan tempat MTQ internasional termasuk yang diusulkan Gubernur Kalteng di Palangka Raya," ucapnya.

Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ Internasional 2003 sebelumnya berencana menggelar perhelatan akbar tersebut di Jakarta Convensition Center dengan penginapan di Hotel Hilton maupun Hotel Indonesia.

Namun dengan adanya usulan dari pemerintah propinsi Kalteng maka pemerintah dalam hal ini Menteri Agama secara langsung akan meninjau kelayakan tempat penyelenggaran MTQ Internasional tersebut.

"Kegiatan MTQ Internasional sebenarnya lebih ringan dibanding MTQ nasional, karena hanya satu hingga dua cabang yang dipertandingkan, selain itu peserta kafilah juga relatif sedikit," ucap Jawahil yang juga Sekretaris Panitia Pusat MTQ nasional XX.

Untuk itu pemerintah pusat masih mempelajari usulan-usulan yang disampaikan Gubernur Kalteng Drs.H.Asmawi Agani, katanya. Sementara Gubernur Kalteng Drs.H.Asmawi Agani dalam jumpa pers, Senin sore  mengatakan berbagai pertimbangan pelaksanaan MTQ Internasional di Palangka Raya selain sarana dan prasarana telah tersedia juga pertimbangan  suasana yang kondusif dan faktor keamanan yang lebih terjamin dibanding Jakarta.

"Kalau di Jakarta bisa timbul kekhawatiran akan ada bom, tapi untuk Palangka Raya tentunya situasi sangat kondusif," ucapnya.

Sejumlah sarana dan prasarana MTQ Nasional XX di Palangka Raya dinilai layak untuk event internasional berupa  mimbar tilawah dan perlengkapan lainnya.

"Kalau pelaksanaan  MTQ internasional di Palangka Raya, saya yakin minat peserta dan masyarakat dunia lebih tinggi dibandingkan di Jakarta," ujarnya.

Tipe orang asing itu lebih suka ke tempat dan daerah yang belum pernah dikunjungi, apalagi kecendurungan wisatawan "back to nature" dan  Kalteng merupakan tempat pilihan yang cocok.

Menyinggung ketersediaan  akomodasi seperti penginapan, menurut Gubernur Asmawi Agani hal itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena kecendrungan orang asing  justru lebih suka "home stay".(ant/mkf)