Madrasah Internasional Harus Punya Keunggulan Lokal
NU Online · Selasa, 17 Februari 2009 | 12:48 WIB
Madrasah Aliyah Bertaraf Intrnasional yang akan dibangun di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan harus punya keunggulan lokal dan karakteristik berbeda.
Demikian ditandaskan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Depag H Masyhudi dalam pembukaan seminar nasional Penyelenggaraan dan Pengelolaan Madrasah Unggulan Bertaraf Internasional (MBI), di Hotel Nirwana, hari ini (17/2).<>
Selain Kabupaten Pekalongan, dI Indonesia ada dua daerah lain yang menjadi lokasi MBI yaitu Kota Dumai (Provinsi Riau) dan Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan). ''Jadi penyelenggaraan MBI nantinya harus punya keunggulan lokal dan tidak sama persis,'' tuturnya.
MBI juga harus punya program unggulan yang bersifat internasional dengan berbekal keunggulan lokal tersebut. Misalnya keunggulan Kabupaten Pekalongan yang punya banyak ahli ilmu tafsir Al Quran, diharapkan akan memunculkan keunggulan, jika ingin belajar tafsir Al Quran berkualifikasi internasional ke Kabupaten Pekalongan.
Hal yang tidak kalah penting adalah masukan, gagasan serta bimbingan teknis dalam perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. ''Hal yang sulit adalah bagaimana menciptakan MBI menjadi langgeng, saya harap semuanya bisa dirumuskan daam seminar ini,'' tuturnya.
Ketua Komite Pengembangan MBI, H M Bisri selaku penyelenggara menjelaskan, seminar nasional yang akan berlangsung hingga 18 Februari diharapkan bisa melengkapi blue print pengembangan MBI. ''Setelah seminar akan dilakukan diskusi-diskusi intensif untuk merumuskan hal itu,'' tuturnya.
Beberapa pembicara yang hadir di antaranya Dirjend Pendidikan Agama Islam Professor Dr H M Ali, Ketua MUI JAteng Habib Luhfiy bin Ali bin Yahya, Direktur Mapenda Islam Depag RI H Firdaus, Bupati Pekalongan dan beberapa praktisi dan pemimpin sekolah unggulan di Indonesia. (SM)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua