Warta HARLAH KE-58 FATAYAT NU

Maria Ulfa: Kader Fatayat NU harus Kritis dan Cerdas

Ahad, 4 Mei 2008 | 13:07 WIB

Slawi, NU Online
Ketua PP Fatayat NU Maria Ulfa Anshor menghimbau kepada kader Fatayat untuk meningkatkan perannya di masyarakat. Meskipun, kadang Fatayat NU menjadi sasaran politik. Untuk itu, harus Fatayat diharap untuk lebih kritis, cerdas.

Hal ini diungkapkannya dalam pidato peringatan hari lahir (Harlah) ke 58 Fatayat NU yang dipusatkan di Gedung Olah Raga (GOR) Tri Sanja Jl. Ir. Juanda Slawi, Kab. Tegal Jateng Ahad (4/5) siang. “Jangan mudah kita dijadikan alat untuk dimobilisasi politik,” sarannya.<>

Fatayat NU dilahirkan pada tanggal 24 April 1950. Peringatan harlah ini sendiri berlangsung di seluruh Indonesia yang rangkaian acara dan waktunya disesuaikan dengan kondisi wilayah atau cabangnya masing-masing.

Dikatakannya, Fatayat NU, bukan organisasi politik atau bagian dari politik. Politik yang diemban Fatayat NU adalah sebagai upaya advokasi pada keadilan kesetaraan gender. Salah satunya, kata Maria Ulfah, 60 % perempuan muda mengalami Anemia. “Bila ibunya Anemia, bagaimana mungkin akan melahirkan keturunan yang berkualitas?” ungkapnya.

“Nah, disinilah Fatayat NU berjuang dengan politiknya agar perempuan Indonesia sehat dan sejahtera,” tandas anggota DPR RI ini.

Dalam kesempatan Harlah yang dihadiri sekitar 7 ribu pengunjung itu, hadir Menakertrans Eman Suparno yang dalam kesempatan tersebut juga melihat-lihat stand Bazar hasil Life Skill dari 18 PAC Fatayat NU Kab. Tegal. Ia juga meluncurkan Mobil Pelayanan Kesehatan Terpadu Keliling, PP Fatayat NU.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Rais Syuriah PWNU Jateng KH. Zuhri Ikhsan, Anggota DPR RI Mujiburohmat, Gubernur Jateng yang diwakili Kabag Kesra Drs. Edy Susanto, Bupati Tegal Agus Riyanto MM, utusan PW Fatayat NU se-Indonesia, PC Fatayat NU se-Jateng dan undangan lainnya. (was)