Surabaya, NU Online
Warga yang ingin naik haji tetapi terbentur dengan mahalnya uang muka cicilan haji kini tak perlu pusing lagi. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memberikan dana talangan haji yang cukup besar. Para calon jamaah haji cukup menyetor Rp 5 juta saja diawal sedangkan sisa uang muka haji sebadar Rp 20 juta akan ditalangi oleh BPRS.
Tawaran BPRS ini menunjukkan segmen haji ternyata tak hanya menarik dan menguntungkan bagi perbankan konvensional dan syariah tetapi juga BPRS. Menurut Direktur Utama BPRS Baktimakmur Indah, Tri Hari Wijayanto, pelunasan talangan yang sudah diberikan itu tidak dikenai bunga apapun sehingga sesuai dengan syariah Islam dan tak membebani para calon jamaah.
gt;
“Kami tidak mengambil untung dari dana talangan yang kami berikannya ini. Ini sifatnya pinjaman biasa tanpa ada sistem bagi hasil atas talangan yang diberikan, jadi nilai yang dikembalikan tetap sama yakni tak lebih dari Rp 20 juta. Nasabah hanya dikenai biaya administrasi Rp 500.000, dan itu tak akan terlalu memberatkan nasabah,” kata Tri, Senin (28/2).
Nasabah tak hanya dibebaskan dari bea bagi hasil, tetapi nasabah juga diberikan kesempatan untuk mengembalikan dana talangan dalam kurun waktu 12 bulan. Dan formatnya boleh di cicil tiap bulan sebanyak 12 kali atau bisa langsung dilunasi di bulan berikutnya.
“Produk dengan akad Al-Qardh ini sangat dimiati warga Jatim. Bahkan di tahun 2010 lalu kami bisa menyalurkan Rp 1 miliar untuk calon jamaah dari Jatim. Kami optimistis angka ini terus bertambah setiap tahunnya. Produk ini juga mampu menggenjot total pembiayaan hingga Rp 48,80 miliar. Angka ini naik 60,87 persen dari tahun 2009 lalu," tandasnya. (ful)
Warga yang ingin naik haji tetapi terbentur dengan mahalnya uang muka cicilan haji kini tak perlu pusing lagi. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) memberikan dana talangan haji yang cukup besar. Para calon jamaah haji cukup menyetor Rp 5 juta saja diawal sedangkan sisa uang muka haji sebadar Rp 20 juta akan ditalangi oleh BPRS.
Tawaran BPRS ini menunjukkan segmen haji ternyata tak hanya menarik dan menguntungkan bagi perbankan konvensional dan syariah tetapi juga BPRS. Menurut Direktur Utama BPRS Baktimakmur Indah, Tri Hari Wijayanto, pelunasan talangan yang sudah diberikan itu tidak dikenai bunga apapun sehingga sesuai dengan syariah Islam dan tak membebani para calon jamaah.
gt;
“Kami tidak mengambil untung dari dana talangan yang kami berikannya ini. Ini sifatnya pinjaman biasa tanpa ada sistem bagi hasil atas talangan yang diberikan, jadi nilai yang dikembalikan tetap sama yakni tak lebih dari Rp 20 juta. Nasabah hanya dikenai biaya administrasi Rp 500.000, dan itu tak akan terlalu memberatkan nasabah,” kata Tri, Senin (28/2).
Nasabah tak hanya dibebaskan dari bea bagi hasil, tetapi nasabah juga diberikan kesempatan untuk mengembalikan dana talangan dalam kurun waktu 12 bulan. Dan formatnya boleh di cicil tiap bulan sebanyak 12 kali atau bisa langsung dilunasi di bulan berikutnya.
“Produk dengan akad Al-Qardh ini sangat dimiati warga Jatim. Bahkan di tahun 2010 lalu kami bisa menyalurkan Rp 1 miliar untuk calon jamaah dari Jatim. Kami optimistis angka ini terus bertambah setiap tahunnya. Produk ini juga mampu menggenjot total pembiayaan hingga Rp 48,80 miliar. Angka ini naik 60,87 persen dari tahun 2009 lalu," tandasnya. (ful)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua
