Warta

Menag Minta Saudi Terapkan Standarisasi Layanan Haji

Rab, 24 November 2010 | 11:48 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Suryadharma Ali meminta pemerintah Arab Saudi untuk memperbaiki dan menerapkan standarisasi dalam pelayanan haji, khususnya yang terkait layanan keimigrasian.

Menyusul banyaknya kasus keterlambatan pelayanan jamaah haji Indonesia yang tiba maupun pulang dari Arab Saudi, Menag juga meminta pada pihak maskapai Garuda Indonesia untuk memperbaiki layanan pada jamaah dan meminimalisir keterlambatan datangnya pesawat dari Jakarta ke Jeddah.r />
"Jadi penyebab keterlambatan itu ada dua hal. Pertama, yaitu pesawat Garuda yang menjemput jamaah dari Jakarta ke Jedah, datang terlambat. Kedua, pelayanan imigrasi di bandara Arab Saudi tidak cepat," tegas Menag usai memantau pelaksanaan tes CPNS kementerian Agama di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (24/11).

Menurut Menag, akibat pelayanan Garuda dan pihak imigrasi yang kurang maksimal ini menyebabkan jamaah mengalami keterlambatan antara tujuh hingga 13 jam. "Saya sendiri sewaktu pulang dari Jedah ke Jakarta, menggunakan pesawat garuda, mengalami keterlambatan sembilan jam," ucap Menag.

Terkait pelayanan imigrasi oleh pemerintah Arab Saudi, menag meminta agar pemerintah Arab Saudi menambah jumlah gate untuk memproses dokumen jamaah yang baru tiba di bandara. "Selain itu petugas imigrasi juga harus lebih disiplin, sehingga proses dokumen bisa lebih cepat. Rata-rata sekarang untuk satu pesawat yang isinya sekitar 400 jamaah, membutuhkan tiga jam proses dokumen imigrasi. Itu belum termasuk menunggu pesawat datang dan lain sebagainya," papar Menag.

Sehingga menurut Menag, pemerintah Saudi perlu menerapkan satu standar pelayanan untuk proses imigrasi ini. Menag yang juga sebagai Amirul hajj untuk musim haji tahun ini pun menceritakan kepulangannya dari Jedah ke Jakarta pada 20 November lalu.

"Semula dijadwalkan pukul 19.50 waktu setempat dan praktis saya tiba di bandara lebih awal. kemudian diundur menjadi pukul 00.00. Kemudian diundur lagi pukul 00.30. Kemudian saya cek lagi ke petugas Garuda, katanya pesawat sudah tiba. Tapi diundur lagi pukul 01.00. benar-benar tidak ada kepastian dan akhirnya saya baru take off dengan pesawat garuda pada pukul 05.30. Jadi sekitar sembilan jam lebih saya harus menunggu. jadi sempurna lah," tandas Menag.

Menag membayangkan kejadian itu menimpa para jamaah haji yang rata-rata sudah berusia lanjut. "Kasihan jamaah haji kita kalau harus menunggu di bandara selama itu. Jadi harus ada perbaikan dari Garuda," tegasnya. (min/kemenag)