Menteri Agama Suryadharma Ali menyoroti menurunnya minat kajian ilmu keislaman, termasuk yang terjadi di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) sendiri.
Hal ini disampaikannya saat melantik satu rektor Universitas Islam Negeri (UIN) dan delapan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Acara berlangsung di Operation Room Kemenag, Jakarta, Jumat sore (7/5) kemarin.<>
"Beberapa fakultas agama di UIN dan STAIN cenderung menurun peminatnya dari calon mahasiswa, karena ada anggapan bahwa kajian Islam prospeknya tidak sebaik bidang lainnya ke depan," ungkap Menag.
Menag mengatakan, salah satu pekerjaan rumah bagi UIN dan STAIN adalah tantangan untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi keilmuan bidang kajian keislaman yang semakin lama kurang diminati oleh masyarakat itu. Menag mensinyalir telah terjadi perubahan orientasi masyarakat terhadap kajian keagamaan.
"Kualitas perguruan tinggi islam di negeri kita masih memerlukan usaha yang lebih serius, sistematis dan terukur agar kualitas proses pendidikan, lulusan dan produk akademik PTAIN dapat semakin diwujudkan," kata Menag.
Jika dilihat peluang pengembangan perguruan tinggi Islam, kata Menag, sesungguhnya PTAIN memiliki sejumlah peluang yang dapat diraih seperti kualitas perguruan tinggi di negara-negara maju.
"Arah pengembangan perguruan tinggi Islam, khusus UIN dan STAIN diharapkan dapat menemukan celah dari tiga model perguruan tinggi yang selama ini telah berkembang, yaitu model teaching university, research university atau entrepreneurial university," pesannya.
Namun demikian Menag merasa bangga dengan arah perkembangan UIN saat ini berada pada jalan yang baik. "Saya menilai, UIN sedang menuju tahapan pembangunan model perguruan tinggi research university, dengan berbagai kemajuan yang cukup signifikan," tuturnya.
Adapun Rektor UIN yang dilantik adalah Prof Dr Muhammad Nazir dari UIN Syarif Kasim Riau. Sementara Ketua STAIN yang dilantik yaitu; Prof Dr Imam Malik sebagai Ketua STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Dr Ibrahim Siregar sebagai Ketua STAIN Padangsidempuan, Prof Dr Nihaya M. sebagai Ketua STAIN Palopo, Dr Syarifuddin Latif sebagai Ketua STAIN Watampone.
Lalu Dr Ahmad Subakir sebagai Ketua STAIN Kediri, Dr Maftukin sebagai Ketua STAIN Tulungagung, Prof Dr Hasan Zaini sebagai Ketua STAIN Batusangkar, dan Dr Sirajuddin sebagai Ketua STAIN Bengkulu.
Menag meminta pimpinan perguruan tinggi ini dapat meningkatkan kualitas lembaganya masing-masing. (sam/nam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua