Warta KONGRES ISNU

Mendikbud: Unisda adalah Universitas Masa Depan

Sab, 18 Februari 2012 | 13:16 WIB

Lamongan, NU Online
Sebagai tempat dilaksanakannya Konggres Ikatan Sarjana Nahdhatul Ulama (ISNU) I, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir H Muhamad Nuh DEA punya harapan khusus pada Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan. Khususnya dalam penyiapan generasi anti korupsi.

”Sebagai tempat kongres ISNU I, Unisda punya peran penting. Khususnya peran penyiapan generasi anti korupsi. Unisda adalah universitas masa depan,” ujar M Nuh, saat memberikan bekal pada pesera Kongres ISNU, Sabtu (18/2), di auditorium Unisda.
<>
Unisda yang menjadi tempat konggres ISNU memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi bangsa berkualitas. Generasi berkualitas itu diperlukan agar Indonesia makin maju. Kalau hanya diciptakan generasi yang biasa-biasa aja, maka tidak akan maju. Dan, salah satu kreteria generasi berkualitas adalah generasi anti korupsi.

”Kita harus menciptakan generasi anti korupsi sejak dini,” ujar Muhamad Nuh.

Menurutnya, hingga saat ini korupsi masih menjadi momok bangsa. Korupsi harus kita selesaikan. Kalau yang tua-tua sulit disembuhkan, tugas kita adalah menyiapkan generasi muda yang anti korupsi. Generasi anti korupsi ini 30-an tahun yang akan memimpin negeri ini.

Generasi anti korupsi itu nantinya akan merasa malu melakukan tindakan korupsi. Mereka akan merasa sudah tidak saat melakukan korupsi. Karena, korupsi dianggap masa lalu. Karena itu, anak-anak harus didik karakter. Salah satunya adalah karakter jujur. Karena berbagai praktik menyimpang dan merusak bermula karena manusia tidak jujur.

Karakter jujur dan anti korupsiharus dikenalkan sejak dari PAUD. Di Indonesia, saat ini ada sekitar 29 juta anak usia PAUD. Dan yang terlayani PAUD baru sekitar 59 persen. Untuk menanamkan karakter jujur dan anti korupsi tersebut, pihaknya menggandeng sejumlah ormas. Seperti Muslimat, Fatayat dan Aisyiah.

Sementara itu, hingga pukul 19.45 WIB, peserta Konggres ISNU I sedang memasuki pembahasan tata tertib sidang. Pembahasan menjadi menarik karena terjadi perdebatan apakah pemilihan ketua umum ISNU menggunakan sistem formatur atau pemilihan secara langsung.


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Sholihin Hasan