Warta

Menghilangkan Radikalisme Perlu Dukungan Bersama

NU Online  ·  Kamis, 5 Februari 2004 | 05:55 WIB

Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi menjelaskan bahwa acara ini penting untuk menghilangkan berbagai perbedaan persepsi antara Islam dan Barat. “Sebenarnya saat ini negara-negara Islam yang keras-keras sudah mulai melunak, namun demikian, Barat juga harus mengimbangi dengan mengembangkan membantu mengembangkan citra Islam yang lebih toleran,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan Jakarta Editorial Club di gedung PBNU dalam rangka sosialisasi pelaksanaan International Conference of Islamic Scholars di Gedung PBNU Lt 5 (4/02).

<>

Panitia mengharapkan bahwa dengan pertemuan tersebut, terdapat masukan-masukan dari para pemimpin redaksi dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik, karena media juga merupakan bagian dari tema yang dibahas dalam acara ini. Hadir dalam acara tersebut Bambang Harimurti dari Tempo, Riza Primadi dari Trans TV, Surya Pratomo dari Kompas, serta beberapa media lainnya.

Karena itulah akan ditampilkan tiga keynote speaker yang mewakili tiga kawasan, yaitu Asia, Barat, dan Timur Tengah yang masing-masing bisa menggambarkan kondisi hubungan keagamaan di masing-masing wilayah. Diharapkan keynote speaker dari Timur Tengah adalah Grand Syeikh Al Azhar Muhammad Sayyid Tantawy, dari Asia Ketua OKI Ahmad Badawi, dan wakil dari Barat diharapkan datang dari Inggris.

Untuk itulah harus dicarikan solusi agar permasalahan ini cepat diselesaikan dan melalui acara inilah diharapkan dapat ditemukan beberapa solusi atau alternatif. Untuk mendukung acara tersebut, Jakarta Editorial Club akan membantu dengan memamerkan foto-foto yang menggambarkan kondisi hubungan keagamaan yang harmonis.

Sampai saat ini, sudah 35 pembicara dari dalam dan luar negeri yang memastikan hadir untuk memberikan makalahnya. Mereka datang dari berbagai kalangan, baik intelektual, ulama, maupun aktifis gerakan muslim seperti Ali Asghar Engineer, Wahbah Zuhaili, Tashkiri, Greg Fealy, serta pembicara lainnya dari berbagai kawasan dan diharapkan acara ini dapat dihadiri 300 peserta. (mkf)