Warta

Muhaimin: Konflik PKB Akibat Masuknya Orang di Luar NU

NU Online  ·  Sabtu, 26 April 2008 | 00:25 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, konflik yang melanda partainya merupakan akibat masuknya orang-orang tertentu di luar Nahdlatul Ulama (NU). Mereka itulah, katanya, yang telah membuat kebijakan pemecatan terhadap sejumlah pengurus PKB yang berlatar belakang NU.

"Munculnya orang-orang non-NU justru memunculkan pemecatan kader-kader PKB asal NU," kata Muhaimin dalam sambutannya saat membuka Halaqah Pra Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB kubunya di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (25/4) kemarin.<>

Namun demikian, ujarnya, konflik tersebut tak akan merenggangkan hubungan PKB dengan NU yang merupakan ‘bidan’ atas kelahiran partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang itu. Menurutnya, konflik justru merupakan kesempatan untuk membenahi PKB dan mengeratkan hubungan dengan NU.

"Ini juga harus menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan strategis dengan NU," kata mantan ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu di hadapan para peserta halaqah bertajuk Selamatkan Politik NU untuk Bangsa: Menangkan Pemilu 2009.

Ia pun terang-terangan meminta dukungan kepada Pengurus Besar NU untuk menyelesaikan masalah di internal partai. "Kita selalu berharap PBNU yang menjadi ‘ibu kandung’ PKB senantiasa memberikan pikiran dan kekuatan yang saling bersinergi bagi kepentingan NU dan PKB," pintanya.

Menurut Muhaimin, dukungan PBNU sangat penting bagi keberlangsungan perjalanan politik PKB hari ini dan di masa mendatang.

Ketua PBNU yang hadir pada kesempatan itu, Ahmad Bagdja, mengkritik tajuk halaqah tersebut. "Harusnya judulnya menyelamatkan PKB untuk menjalankan politik NU," kata Bagdja yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta halaqah.

Bukan itu saja, Bagdja juga menyentil bahwa kader PKB baru melirik PBNU ketika terjadi konflik. "Kalau ribut-ribut baru diajak. Tetapi tidak apa-apa, wong itu adat kita," katanya.

Namun, Bagdja setuju bahwa PKB harus diselamatkan. Ia berharap PKB bisa kembali solid dan besar sehingga bisa menjadi alat perjuangan politik NU. (rif)