Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep mewanti-wanti masyarakat setempat untuk tidak main hakim sendiri, menyikapi aliran Ahmadiyah. Ketua MUI Sumenep mengaku menyesalkan sikap main hakim sendiri massa terhadap pengikut aliran Ahmadiyah.
"Saya berharap masyarakat itu menyampaikan pada kami, kalau misalnya menemukan ada aliran sesat. Jangan ditangani sendiri. Kita kan punya 'pakem' yang berwenang menyikapi aliran-aliran yang melenceng," pesan KH Syafraji, Sabtu (12/2). r />
Syafraji mengatakan, untuk wilayah Madura masih bisa dikatakan aman dari aliran Ahmadiyah. "Di Madura ini kan sebagian besar masyarakatnya masih sangat percaya pada ulama dan kyai," ujarnya.
Syafraji mengaku tidak ingin menanggapi sas sus yang beredar, yang menyatakan di Madura sebenarnya ada aliran Ahmadiyah, namun dilakukan secara sembunyi-sembunyi. "Itu baru kabar. Yang jelas sampai saat ini, MUI Sumenep tidak menemukan aliran Ahmadiyah hidup disini," tukasnya.
Lebih lanjut, Syafraji menyatakan, pihaknya sangat serius membahas langkah kerukunan umat beragama. "Pekan depan kami berencana melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan ormas-ormas, agar jangan sampai ada tragedi yang ditiupkan dari isu SARA," tuturnya. (ful)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua