Warta

MUI: Timur Tengah Bisa Jadi Jajahan Yahudi

NU Online  ·  Selasa, 2 Maret 2010 | 08:47 WIB

Surabaya, NU Online
Kunci menghadapi arogansi dan kebrutalan Israel terhadap umat Islam di Palestina berpulang kepada umat muslim Timur Tengah. Mereka harus kompak menghapus faksi-faksi yang disusupkan oleh kaum Yahudi dan tidak menyerahkan hasil minyak kepada negara barat.

"Kuncinya hanya umat Islam yang ada di Timur Tengah. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin kedepan negara-negara Timur Tengah lainya bakal menjadi jajahan bangsa Yahudi," ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Abdushomad Buchori Selasa (2/3).<>

"Israel tidak akan sekedar mengacak-acak Palestina, karena Israel berobsesi mendirikan negara Israel Raya," tegasnya.

Diungkapkan Aabdushomad, umat ISlam di Timur Tengah harus sadar bahwa Israel itu didirikan dan dibangun untuk memecah belah umat Islam agar kekuatan umat Islam tidak bisa berkembang. Israel menjadi duri dalam daging di temgah umat muslim, yang sampai hari ini tidak bisa diperangi.

"Karena di Palestina juga terbentuk faksi-faksi yang pro dan kontra, yang sesungguhnya diciptakan oleh orang-orang Yahudi sendiri. Artinya umat Islam sendiri di Timur Tengah sangat lemah. Mereka sibuk membantai saudaranya sendiri, karena adanya faksi itu pula," tandasnya

Ini terjadi kata Abdushomad, karena ekonomi Timur Tengah telah dikuasai oleh negara Israel. Sentralnya adalah hasil minyak Timur Tengah yang berlimpah sudah dikuasai oleh negara barat yang pro dengan Israel. Sementara umat Islam disana sendiri ekonominya hancur.

"Ini adalah salah satu bukti bahwa Israel menjadi duri dalam daging. Mereka makan dan kaya dari hasil minyak bangsa Arab, tetapi balasanya membantai bangsa Arab dengan. Agar bisa terlepas dari mulut Israel hasil minyak jangan diserahkan atau di jual ke orang Yahudi atau ke negara barat yang pro dengan Israel," terangnya.

Didalam surah Al-Baqarah ayat 120 dujelaskan, lanjut Abdushomad, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."

"Israel akan terus menerus menggerogoti umat Islam dari berbagai cara. Itu keilmuan dalam pembahasan tafsir. Karenanya umat Islam harus peka terhadap persoalan didalam Islam sendiri. Dalam konteks hablum minannas kita boleh berhubungan dengan orang Yahudi, tetapi kalau untuk diakali Islam jangan mau," pungkasnya. (ful)