Warta

Musthofa Agil: Menag Jangan dari Kelompok Wahabi

NU Online  ·  Kamis, 30 Juli 2009 | 06:22 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hendaknya mempertimbangkan aspirasi terbesar masyarakat Muslim Indonesia, terutama dalam hal keyakinan beragama. SBY diharapkan tidak memilih Menteri Agama yang berlatar belakang paham keislaman non Ahlussunnah wal Jamaah.

Demikian dinyatakan KH Musthofa Agil dalam sambutannya pada acara Istighosah Bulanan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah nahdlatul Ulama (LDNU) di Jakarta, Rabu (29/7). Musthofa Agil berharap SBY tidak memilih Menteri Agama yang berasal dari kelompok berpaham Wahabi.<>

Menurut Musthofa, mayoritas umat Islam Indonesia berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah yang menyandarkan tata cara peribadahan mereka pada sistem bermadzhab, yakni madzhab empat (Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali). Masyarakat Muslim Indonesia meyakini tradisi ziarah kubur sebagai bagian dari kesalehan seorang Muslim.

"Jangan sampai Menteri Agama diangkat dari orang berpaham Wahabi. Karena umat Islam Indonesia mangamalkan tahlil dan istighosah. Tentu kita mengkhawatirkan jika tahlil dan barzanji dilarang di Indonesia," terang Kiai Musthofa yang disambut tepuk tangan hadirin.

Lebih lanjut, Musthofa juga berpesan, hendaknya warga Nahdlyiin tetap menjaga tradisi-tradisi keislaman yang selama ini dipegangi kebenarannya. Hendaknya warga Nahdliyyin tidak terpengaruh oleh banyaknya ajaran-ajaran yang menyudutkan warna Nahdliyyin. (min)