Warta

NU Jember Gelar Program Penguatan Spritual

NU Online  ·  Sabtu, 5 Maret 2011 | 09:44 WIB

Jember, NU Online
Dalam rangka ikhtiar penguatan spiritual bagi tiap-tiap individu pengurus NU Jember, maka PCNU Jember  menggelar riyadlah di masjid Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak  Kamis malam lalu hingga minggu besok (6/3). Pesertanya mencapai 45 orang, yang berasal dari para pengurus MWC dan sejumlah Pengurus NU Cabang Jember. Riyadlah dipimpin langsung oleh Rais Syuriah PCNU Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad.

Menurut  Sekretaris PCNU Jember,  H. Misbahussalam, sejak lama, NU memang mempunyai tradisi riyadlah untuk memohon kepada Allah di tempat-tempat tertentu. Misalnya, tambah Misbah, kali ini memilih makam Sunan Ampel sebagai tempat melakukan riyadlah. “Kenapa, alasannya agar mendapat barokah dari Sunan Ampel,” tegasnya via HP Sabtu (5/3). Misbah sendiri  termasuk dalam  rombongan riyadlah.
;
Adapun tujuan kegiatan tersebut, tambah Misbah, adalah memohon kepada Allah agar para peserta dan keluarganya diberi kemantaban iman, keselamatan, kesejahteraan dan ketentraman dalam rumah tangga. Kemudian, juga memohon kepada Allah agar lembaga yang dikelola masing-masing peserta riyadlah, diberi kemakmuran dan maju serta langgeng. Sedangkan permohonan berikutnya adalah jam’iyah Nahdlatul Ulama bertambah maju, dan pengurusnya tambah kompak dan selalu mempunyai keikhlasan dalam mengelola Naadlatul Ulama.

“Intinya, permohonan itu agar NU dan warganya senantiasa mendapat bimbingan Allah. Itu saja,” jelasnya menambahkan bahwa untuk usaha apapun, NU tak pernah meninggalkan usaha-usaha yang lain sesuai dengan kaidah alam.

Sedangkan kegiatannya selama di makam Sunan Ampel, diantaranya adalah puasa mutih  3 hari. Yang dimaksud puasa putih terebut adalah bersahur dan berbuka nasi putih dengan berlaukkan garam. Selama menjalankan puasa itu, perserta harus membaca surat al-Fatihah 9 kali di makam Mbah Sholeh dan 104 kali di makam Raden Rahmat. “ini kaifiyah dari Syaikhona KH. Kholil Bangkalan,” lanjut H. Misbah.

Peserta juga diwajibkan bangun pukul 02.00 untuk solat tahajjud, dan membaca amalan yang telah ditentukan hingga berbuka. Di luar itu, peserta wajib  salat lima waktu berjama'ah di masjid Sunan Ampel (ary).