Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan mengadakan pertemuan dengan ulama Afganistan di Jakarta, 10 Juli 2011. Pertemuan ini bertujuan untuk mengenalkan Nahdlatul Ulama, Islam Indonesia dan Pancasila.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua PBNU H Asāad Saāid Ali dalam jumpa pers tadi siang (27/6) di hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Pertemuan ini merupakan dari rangkaian Harlah NU ke-85.
<>Asāad yang didampingi Wakil Sekjend PBNU H Entjeng Sobirin Najd dan Wakil Ketua PP Maāarif Masduki Baidlowi mengatakan, pertemuan ulama NU dan Ulama Afganistan penting untuk agenda ukhuwah islamiyah.
āUlama Afganistan masih bingung kenapa kaum Muslim Indonesia kok menerima Pancasila. Mereka bilang Pancasila bukan Islam. Ini momentum penting untuk memberikan pemahaman relasi Islam dan Pancasila,ā ujar Asāad yang juga ketua panitia Harlah NU ke-85.
Asāad menjelaskan NU punya kepentingan bahwa Afganistan itu harus hidup damai. āJika mereka perang terus, Islam Indonesia akan kena imbasnya. Ada kelompok Islam di Indonesia yang berpersepsi di sana perang agama, sehingga ada yang datang ke Afganistan. Pulang dari sana, di sini jadi radikal. Nah, ini NU yang rugi,ā jelasnnya.
Terorisme, kata Asāad, itu dampak dari kondisi yang sekarang terjadi di Afganistan, Pakistan, dan beberapa negara di Timur Tengah.
āNU tidak boleh tinggal diam. Kita harus menjelaskan pada Afganistan. Juga menjelaskan pada orang Indonesia bahwa peperangan di sana bukan agama, tapi suku, etnik. Kita harus belajar bersama,ā pungkasnya.
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
2
Sungkeman saat Lebaran Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya?
3
Festival Ketupat Lebaran Idul Fitri, Warga Kediri dan Pengguna Jalan Dapat Nikmati Makan Gratis
4
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
5
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
6
Doa Arus Balik Lebaran, Dibaca Sepanjang Perjalanan
Terkini
Lihat Semua