Masyarakat memiliki tempat yang strategis dalam membangun negara, karena posisinya sebagai pondasi. Jika masyarakat sudah goyah, maka negara pun akan roboh. Sebagai bagian dari warga negara, Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki umat terbesar menegakkan prinsip hidup umat ideal atau mabadi khoira ummah.
Ketua Pengurus Cabang (PCNU) Brebes Drs KH Athoillah saat halal bi halal Keluarga Besar PC NU Brebes di gedung NU Jalan Yos Sudarso 36 Brebes, Ahad (27/9), menyampaikan, umat yang ideal disangga oleh empat pilar.<>
Pilar pertama, tutur dia, Umat harus memiliki kejujuran (as-shidq). Kejujuran ini berlaku untuk jujur pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Perilaku yang tidak jujur akan berakibat fatal.
Dia mencontohkan ketidakjujuran di dalam keluarga. Suatu ketika, Sang Suami berbohong kalau harga burung yang baru dia beli dari pasar burung seharga Rp. 150 ribu. Padahal, harga sesungguhnya Rp. 600. Tatkala Sang Suami pergi, ada orang yang menawar burung tersebut seharga Rp. 200 ribu. Sang Istrinya pun langsung menyerahkan burung tersebut, karena menganggap sudah untung Rp. 50 ribu.
Tentu saja, saat Sang Ayah pulang kedapatan burungnya sudah dijual seharga Rp. 200 ribu kecewa, karena kehilangan Rp. 400 ribu. “Ternyata, ada kerugian yang besar ketika tidak ada kejujuran di dalam rumah tangga,” paparnya.
Pilar kedua untuk menciptakan umat yang ideal, lanjutnya, umat harus memiliki komitmen dan disiplin (al-wafa' bil ahd). Apapun yang menjadi tantangan harus komitmen untuk melaksanakan tugas dan disiplin dalam mengerjakannya. Sayangnya, masyarakat kita sulit maju akibat diserang oleh penyakit kudis (kurang disiplin) dan kurap (kurang rapi) dalam pengadministrasian.
Adil (al-adl), kata Atho, adalah pilar ketiga untuk menciptakan umat yang ideal. Perkara adil tidak berarti sama rasa dan sama rata. Tetapi pemberian dan penerimaan sesuai dengan forsinya. “Profesional dan proporsional,” tandasnya.
Pilar terakhir, sambungya, adalah Konsistensi (al-istiqomah). Dalam situasi dan kondisi apapun, umat harus berpegang prinsip kaidah dan aqidah akhlakul karimah (Ahlak mulia,red). “Istiqomah ini bukan singkatan dari ikatan suami takut istri kalo dirumah,” pungkasnya seraya berseloroh.
Halal bi halal keluarga besar PCNU Brebes juga dihadiri Rais Syuriyah PCNU KH Aminudin Mashudi, segenap pengurus Cabang dan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) se-Kab. Brebes. Pengurus Badan otonom, Lembaga dan Lajnah PCNU Kab. Brebes.
Dalam kesempatan tersebut, diserahkan juga Sisa Hasil Usaha (SHU) Baitul Mal Wattamil Syirkah Muawanah (BMT SM) NU Kramat Tegal. SHU sebesar Rp. 4,7 juta itu diserahkan direktur BMT KH Ahmad Jubaedi kepada Ketua PCNU Brebes Drs H Athoillah. “SHU ini, kami serahkan sebagai jariyah pembangunan gedung NU,” ucap Jubaedi. (was)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
4
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
5
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
6
Prabowo Serukan Solusi Dua Negara agar Konflik Israel-Palestina Reda
Terkini
Lihat Semua