Nahdlatul Ulama (NU) perlu memberikan perhatian yang besar, seimbang dan proporsional pada semua sektor kehidupan. Hal ini penting agar masyarakat semakin merasakan manfaat langsung dari kebesaran NU. Demikian dikemukakan, Cendekiawan NU yang juga inspirator lahirnya Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU di luar negeri, Miftahurrahim Dyarkun kepada NU Online di arena Muktamar ke-32 NU di Makassar, Rabu (24/3).
Miftahurrahim Syarkun yang juga perintis berdirinya PCINU Kualalumpur Malaysia mengatakan, sektor penting yang perlu mendpatkan penangan serius NU yaitu pendidikan. “NU perlu membenahi sektor pendidikan, karena hingga sekarang sektor ini masih menjadi salah satu titik lemah NU,” ujar Miftahurrahim.<>
Lebih lanjut, Miftahurrahim menambahkan, langkah yang dapat dilakukan NU yaitu dengan membangun sintesis antara pendidikan pesantren/agama dengan pendidikan umum. “Saat ini Mendiknas dijabat oleh kader NU. Hal tersebut harus dimanfaatkan untuk membenahi sektor pendidikan NU dan sektor pendidikan nasional pada umumnya,” tegasnya.
Berikutnya, yakni sektor ekonomi. NU perlu membangun ekonomi moneter dan riil secara seimmbang demi kesejahteraan warga NU dan kemaslahatan bangsa. Selanjutnya, sektor kesehatan. NU perlu memiliki rumah sakit yang memadai. Minimal pada setiap kabupaten/kota ada sebuah rumah sakit milik NU. “Pelayanan kesehatan merupakan hal penting dalam meningkatkan IPM dan mencapai tujuan MDGs dalam mengembangkan kesejahteraan berkelanjutan,” terangnya.
Sektor berikutnya yaitu pertanian. NU harus melakukan advokasi terhadap kebijakan sektor ini, karena umumnya nelayan, petani dan buruh adalah warga NU. Terakhir, NU diharapkan dapat membangun kombinasi fikrah an-nahdliyyah, yakni dengan menyinergikan pendekatan qauli dan manhaji.
“Pemikiran qauli akan menyebabkan radikalisme dan tradisionalisme, sedangkan manhaji menimbulkan liberalisme. NU harus menyatukan kedua pendekatan tersebut agar sejalan dengan semangat ajaran NU,” ungkapnya. (hir)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua