Warta

NU Sumedang: Tradisi Salafi Modal Berorganisasi

NU Online  ·  Senin, 4 April 2011 | 00:10 WIB

Sumedang, NU Online
Sebagai organisasi kader IPNU dan IPPNU harus banyak belajar dari para ulama pendahulu, mereka selalu siap ditempatkan dimana saja dan siap  melaksanakan tugas apa pun yang menjadi hajat jam’iyyah dan jama’ah meskipun dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas itu tidak ada atau kurang dari memadai seperti kegiatan kali ini.

Demikian dinyatakan Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumedang Aceng Muhyi, dalam tausiyahnya pada peringatan Harlah IPNU-IPPNU di Pesantren An-Nur, Sumedang, Ahad (3/3). Menurut Aceng, sebagai kader ulama, IPNU-IPPNU harus selalu menjaga dan menghargai tradisi salafi yang termaktub dalam kitab kuning sebagai mana yang diajarkan di pesantren.
gt;
"Namun jangan melupakan proses-proses ilmiah kekinian agar tidak ketinggalan. Derasnya arus informasi yang tidak bias terbendung sehingga bentuk kolaborasi ini menjadi modal dan guident baik dalam berjam’iyyah maupun berjamaah,” tutur Aceng.

Lebih lanjut, Aceng menambahkan bahwa PCNU sumedang saat ini sedang bahagia, pertama karena ketua PC IPNU Sumedang terpilih menjadi ketua PW IPNU Jawa Barat, kedua belum lama ini dua kader IPNU diberikan pelatihan mengelola website di NU Online PBNU sekaligus akan dihibahi dari PBNU situs web gratis untuk PCNU kabupaten sumedang.
 
Acara peringatan harlah IPNU-IPPNU ini dihadiri oleh seluruh pengurus anak cabang IPNU dan IPPNU sekabupaten sumedang sekitar 150 orang, bahkan dihadiri oleh kader IPNU kabupetn sumedang yang saat ini menjabat sebagai ketua PWNU Jawa Barat acep.

Dalam sambutannya acep menyampaikan bahwa modal organisasi yang telah ditanamkan oleh kepengurusannya semoga bias menjadi energy positif untuk mengakselerasi eskalasi pemberdayaan kader IPNU yang militan sehingga ada dan tidak adanya modal financial organisasi tidak mengurungkan niat baik kita untuk selalu membumikan faham aswaja khususnya di kalangan pelajar. (ful)