Warta

OKI Akui Kekalahan Islam dalam Berteknologi

NU Online  ·  Selasa, 23 Januari 2007 | 02:37 WIB

Jeddah, NU Online
Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berkantor pusat di Jedah tertinggal dengan negara-negara lain dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan oleh OKI, dari 57 negara anggota OKI, termasuk Indonesia, hanya tiga negara yang mengekspor produk berteknologi tinggi, yaitu Turki, Mesir dan Uzbekistan yang memiliki hak panten dalam hal teknologi. Sedangkan India mengungguli semua negara dalam hal kemajuan teknologi.

<>

Laporan itu juga menunjukkan bahwa Pakistan sedang mengembangkan teknologi nuklir, Malaysia memusatkan perhatian pada teknologi angkasa luar, Turki mengembangkan teknologi otomobil, dan Arab Saudi teknologi petrokimia.

Asisten Sekertaris Jenderal OKI untuk Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa sebagian besar anggota OKI mengalokasikan dana minimum untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Rata-rata alokasi dana untuk semua negara anggota secara umum adalah 0,66 persen yang jauh dari rata-rata dunia yang sebesar 36,2 persen," kata Ali Akbar dalam laporan itu. (ant/dar)