Pagar Nusa Kudus Kembangkan Pencak Silat di Sekolah
NU Online · Kamis, 29 April 2010 | 14:23 WIB
Setelah pelantikan pengurus baru pada 15 Desember 2009 lalu, Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, langsung mengembangkan sayap. Pagar Nusa Kudus kini telah mengembangkan seni bela diri pencak silat ini di sejumlah madrasah/sekolah di kabupaten Kudus.
Bahkan di berbagai event pertandingan pencak silat, anak-anak binaannya mampu meraih prestasi. Ketua PC IPSNU Pagar Nusa Kudus K. Ali Rusman, SP. mengatakan sebagai satu-satunya Pencak silat milik NU, peran dan tanggungjawab yang diemban harus dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat kudus.<>
“Berkat ketekunan pengurus Pagar Nusa dalam mengenalkan seni bela diri pencak silat kepada pelajar dan santri, keberadaannya bisa diterima dengan menjadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler di madrasah di lingkungan Maarif NU Kudus,” tandasnya kepada NU Online Kamis (29/4) di rumahnya.
Dengan didampingi 4 dewan pendekar di jajaran pengurus, tambah pengasuh Pondok Pesantren Al Ulumiyah desa Jepang Mejobo Kudus ini, Pagar Nusa Kudus telah mencetak puluhan pelatih yang siap diterjunkan menangani kegiatan pencak silat di Madrasah maupun pondok pesantren.
“Kalau dihitung ada sekitar 11 Madrasah dan 1 ponpes serta 1 lembaga CBP IPNU yang sudah mengadakan pelatihan rutin pencak silat pagar Nusa,” ujar K. Ali Rusman.
Hingga saat ini, ada sekitar 10 anak Pagar Nusa yang telah mampu mengukir prestasi pada kegiatan Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) kabupaten Kudus tahun 2010 ini.Rata-rata dari masing-masing kelas dengan kategori putra-putri, sebagian besar meraih juara II maupun III.
“Dari hasil tersebut, semakin meyakinkan masyarakat, keberadaan pencak silat Pagar Nusa mampu mengukir prestasi anak, juga memberi manfaat bekal sekaligus benteng moral bagi pelajar di Kudus,” pungkasnya. (adb)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua