Warta

Pakai Skor TOEFL, Beasiswa Arab Saudi Kekurangan Peminat

Sen, 23 Juli 2007 | 22:09 WIB

Jakarta, NU Online
Atase Pendidikan KBRI Arab Saudi Juhdi Syarif menyayangkan kurangnya peminat beasiswa yang diberikan Pemerintah Arab Saudi terhadap mahasiswa asal Indonesia untuk jurusan sains dan teknologi yang meminta persyaratan TOEFL 550.

"Mungkin ini masalah citra. Mahasiswa yang skor TOEFL-nya lebih dari 550 lebih memilih untuk kuliah di negara lain daripada Arab Saudi," kata Juhdi di Jakarta, Senin.

<>

Ia menyayangkan kurangnya peminat yang berkualitas bagi King Saud University yang memberikan jatah 10 persen dari total 300 mahasiswanya bagi mahasiswa dari Indonesia.

Dari jatah 10 persen tersebut yang berarti 30 orang beasiswa khusus mahasiswa dari Indonesia, 20 jatah adalah untuk jenjang S2 sementara 10 jatah S3.

Meskipun telah diberi kuota yang disebutnya lumayan banyak itu, Juhdi menyebut pihak KBRI yang diberi wewenang untuk menyaring aplikasi belum dapat memenuhinya. "Yang daftar banyak, tapi kurang memuaskan, jadi banyak yang ditolak," katanya.

Mahasiswa Indonesia yang belajar di Arab Saudi saat ini mayoritas mempelajari ilmu agama, sementara cabang ilmu lain masih belum diminati, demikian Juhdi.

"Padahal kuliah di Arab Saudi itu menguntungkan, apalagi untuk program baru ilmu sains dan teknologi tersebut. Selain mendapatkan beasiswa penuh dan uang saku, lulusannya juga akan dijadikan asisten riset," paparnya.

Ia kemudian mendorong agar mahasiswa yang tertarik untuk mengirimkan aplikasi mereka ke pihak KBRI di Arab Saudi lewat alamat PO. Box 94343 Riyadh 11693, Kingdom of Saudi Arabia. (ant/mad)