Warta HARLAH GP ANSOR NU

Pandawa Tunggal Ika

NU Online  ·  Sabtu, 30 Juli 2011 | 11:02 WIB

Jakarta, NU Online
Pandawa yang terdiri dari lima ksatria berupaya membangun kerajaan Indraprasta. Akan tetapi, dalam diri para ksatria itu terdapat berbagai perbedaan.

Mereka berbeda watak, adat, dan kebudayaan. Puntadewa atau Yudhistira dari Amarta, Bima dari Jodipati, Arjuna dari Madukara, Nakula dari Sawojajar, dan Sadewa dari Bumiratawu.

<>Mereka bermaksud menyatukan dan meyamakan persepsi. Ingin membangun negara yang kuat berlandaskan kebhinekaan. Rakyat aman, tentram, sejahtera. Murah sandang, pangan dan papan. 

Di saat demikian, muncul raja Giribajra bernama prabu Jarasanda. Raja angkara tersebut berniat menguasai 100 negara. Kemudian memperbudak dan menjajahnya secara massal, diisap keringat darahnya. Indraprasta pun menjadi target penguasaannya.

Mungkinkah Pandawa berhasil membangun Indraprasta sesuai cita-cita? Bagaimana mereka melawan kerajaan yang hendak menjajahnya? 

Semuanya akan terjawab nanti malam pada pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk yang dibawakan dalang kondang Ki Enthus Susmono, dalang kondang asal Tegal, Jawa Tengah. Pagelaran akan dilangsungkan pada Sabtu, 30/07 mulai pukul 21.00 di halaman kantor GP Ansor.

“Pagelaran Wayang Kulit ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Harlah ke-77 GP Ansor,” demikian dikatakan Mohammad Amin, Wakil Sekjen PP GP Ansor, di Jakarta siang tadi.

“Dalangnya Ki Enthus, dalang kondang asal Tegal. Beliau merupakan ketua Satkorcab Banser kabupaten Tegal,” tambahnya.

Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis    : Abdullah Alawi