Warta

Para Khatib Maroko Kutuk Bom Bunuh Diri

NU Online  ·  Ahad, 1 Mei 2011 | 02:52 WIB

Marrakesh, NU Online
Meledaknya bom bom bunuh diri di sebuah Cafe (tepatnya restoran) Argana di alun-alun Jami Fanna, Marrakesh, Maroko, beberapa waktu lalu, mendapat kecaman keras bukan hanya dari pemerintah dan tokoh masyarakat, dan para penduduk setempat, tetapi para khatib salat Jum'at (29/4) Waktu setempat pun sangat nyaring mengutuk perbuatan biadab itu.

Di Masjid-masjid, utamanya di wilayah propinsi Marrakech –tempat terjadinya ledakan bom— mayoritas di setiap masjid para khatib salat Jum'at mengutuk tindakan tersebut. "Kami mengutuk tindakan bom bunuh diri, karena bunuh diri bukan hanya merupakan dosa besar yang dilarang oleh Allah SWT, tetapi juga sebuah tindakan yang merugikan negara kita ini, secara martabat maupun ekonomi," kata Mustofa Riyah, khatib di Masjid Hasan Tsani, di kawasan elite Jantung kota Gueliz, kota baru Marrakech.
;
Lebih lanjut, dalam khutbahnya, Mustofa menuturkan, Marrakech ini adalah kawasan wisata yang banyak mendatangkan rezeki bagi penduduk setempat dengan banyaknya wisatawan asing yang berdatangan, bahkan banyak warga negara asing yang berdomisili di sini. Dengan adanya bom semacam itu, sangat mungkin akan berakibat pada berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung. Sedangkan nyata-nyata korban dari bom tersebut mayoritas adalah wisatawan asing. Jelas tindakan semacam itu bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang banyak.

"Islam mewajibkan bagi setiap individu(fardu ai'n) untuk menjaga nyawa dan harta dari kerusakan atau kejahatan. Apapun alasannya, tindakan bunuh diri adalah dilarang agama dan melanggar undang-undang negara. Apalagi sampai mencelakakan orang lain. Meskipun mereka berlainan agama," tutur Musthofa.

Musthofa juga mengajak umat untuk menjaga diri dari perbuatan yang nista semacam itu. Di mana hal senada juga banyak diserukan oleh khatib-khatib lain di masjid-masjid Maroko, yang disiarkan melalui siaran stasiun radio atau televisi. Demikian seperti dilaporkan kontributor NU Online di Maroko, Nasrullah Affandi.

Sebagaimana diberitakan banyak media sebelumnya. Terjadinya ledakan bom bunuh diri di lantai satu sebuah Cafe mewah (tepatnya restoran) Berlantai tiga dan berdekatan dengan masjid Argana, di tepi kawasan Jami Fanna yang merupakan urat nadi wisata di wilayah Marrakech sebagai salah satu situs yang diakui oleh UNESCO itu.

Ledakan yang semula diduga tabung gas itu –dan ternyata bom bunuh diri--sedikitnya menewaskan sedikitnya 18 orang(versi pihak kepolisian Maroko) Sebagaimana dikutip koran Maroko "Al-Masae", Atau sedikitnya 14 korban tewas(Versi kementerian dalam negeri Maroko) Sebagaimana dikutip koran Maroko "As-Sobah", Atau 10 tewas versi Tabloid "Akhbar Al-Yaum"; dan mayoritas media menyatakan selain korban tewas tersebut, juga sedikitnya terdapat 23 korban luka-luka. Dan Mayoritas korban adalah warga negara asing. (naf)