Warta

PBNU: April Mop Tak Layak Ditiru

Sel, 1 April 2008 | 11:41 WIB

Jakarta, NU Online
April Mop atau tradisi membohongi orang setiap tanggal 1 April hanya untuk lucu-lucuan atau kelakaran yang asalnya di Eropa mulai berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Lalu bagaimana hukumnya mengikuti trend ini?

Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH Arwani Faisal menyatakan tradisi ini tidak layak ditiru karena bisa menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan setiap saat. ā€œPada prinsipnya berbohong hanya diperbolehkan jika ada manfaat yang lebih besar,ā€ katanya.<>

Sumber hukum yang menjadi rujukan adalah ketika Rasulullah menyelamatkan seorang muslim yang berlindung dibelakangnya ketika hendak dibunuh oleh seorang Yahudi. Saat itu Rasulullah berkata bahwa orang tersebut tidak ada disana. ā€œBerbohong untuk menghindari pertengkaran yang tidak perlu juga diizinkan,ā€ katanya.

Dosen Azziyadah Jakarta ini juga mengutip sebuah syair yang biasa digunakan di pesantren. ā€œKetika hati dan lisan berbeda, maka yang digunakan adalah hatinyaā€. ā€œPrinsip ini terkait misalnya pemaksaan seseorang untuk murtad sementara hatinya tetap Islam, maka ini juga diizinkan,ā€ tandasnya.

Lalu, bagaimana hukumnya bohong yang diniatkan untuk berkelakar diantara teman? Disini terdapat perbedaan pendapat, sebagian besar pengikut Imam Syafii menganggap hal ini haram.

Berkebalikan, sebagian besar pengikut Imam Hanafi menganggapnya ini diperbolehkan karena statusnya hanya guyonan. ā€œKarena memang tidak diniatkan untuk berbohong betulan. Tapi kalau sampai menimbulkan kekacauan ya haram,ā€ imbuhnya.

Namun yang jelas, tradisi berbohong setiap 1 April ini telah menyebabkan orang tak mempercayai informasi dan berita yang disampaikan pada tanggal tersebut karena sudah dipersepsikan berita bohong. Korban terbesar April Mop terjadi pada 1 April 1946. Ketika itu terjadi gempa dahsyat di Pulau Aleutian, Hawaii, yang disusul dengan gelombang tsunami yang menyapu wilayah Pasifik. 165 orang tewas karena banyak yang tak mempersiapkan diri akan terjadi tsunami.

Di Queensland Australia, seorang wanita dituntut penjara karena membohongi dinas emergensi dengan mengatakan ada seorang bayi yang terjatuh sehingga membuat staff emergensi menjadi cemas. Sementara itu di China, seorang istri sampai di cerai karena membuat khawatir suaminya dengan kelakuannya pura-pura bunuh diri pada tanggal 1 April.

Banyak versi sejarah.

Terdapat banyak versi tentang asal usul April Mop. Versi pertama adalah saat Paus Gregory memperkenalkan kalender baru pada tahun 1562. Mereka yang tetap merayakan tahun baru pada 1 April disebut April Foos atau orang yang tertipu bulan April

Versi lain mengaitkan ini dengan pembantaian umat Islam pada 1 April 1487 di Spanyol.Ā Ā Ā Ā  April Mop itu diawali peristiwa penyerangan besar-besaran oleh tentara Barat terhadap Spanyol yang ketika itu dibawah kekuasaan kekhalifahan Islam pada Maret 1487 Masehi.

Kota-kota Islam di Spanyol seperti Zaragoza dan Leon di wilayah Utara, Vigo dan Forto di wilayah Timur, Valencia di wilayah Barat, Lisabon dan Cordoba di Selatan serta Madrid di pusat kota dan Granada sebagai kota pelabuhan berhasil dikuasai tentara Barat itu.

Ummat Islam yang tersisa dari peperangan itu dijanjikan kebebasan jika meninggalkan Spanyol dengan kapal yang disiapkan di pelabuhan Granada. Tentara itu berjanji atas keselamatan ummat Islam dan menganjurkan menaiki kapal jika mereka meninggalkan Spanyol dan persenjataan mereka.

Namun ketika ribuan ummat Islam sudah berkumpul di pelabuhan, kapal yang tadinya sandar langsung dibakar dan kaum muslim dibantai dengan kejam sehingga air laut menjadi merah karena darah.

Peristiwa pembantaian dan pengingkaran janji tersebut terjadi pada 1 April 1487 Masehi dan dikenang sebagai "The April Fool Day" dan tragedi serta kebohongan itulah yang dijadikan dasar April Mop.

Namun versi ini bisa diragukan, atau bahkan bagian dari April Mop karena Granada jatuh ketangan kristen bukan pada tanggal 1 April tetapi 2 Januari 1492 seperti yang tertera dalam wikipedia. (http://en.wikipedia.org/wiki/Granada). (mkf)