Depok, NU Online
Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama - NU) kembali berduka. Salah satu tokohnya, H Ronin Hidayat, Wakil Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sabtu (7/4) pukul 15.00 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Puri Cinere, Jakarta. Almarhum meninggal akibat penyakit stroke yang dideritanya. Ronin, demikian ia akrab disapa, meninggal pada usia ke-51 tahun.
Mendengar kepergian para sahabat Almarhum, petinggi PBNU dan para aktivis NU langsung berdatangan di rumah duka yang terletak di Jl. Mangga, Komplek Taman Serua Sawangan, Depok, Jawa Barat. Hampir seluruh pengurus PBNU hadir di rumah duka. Sementara Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi tidak hadir, karena sedang berada di luar negeri dalam kunjungan ke Iran dan Qatar.
<>Namun, sebelum berangkat ke Iran, Pengasuh Ponpes Al-Hikam, Malang, Jawa Timur itu sempat menjenguk Almarhum di rumah sakit. Didampingi sejumlah orang dekatnya, Hasyim, datang ke rumah sakit untuk memberikan bantuan pengobatan. ”Sebelum berangkat, saya mau jenguk Ronin dulu. Dia sekarang sakit,” ungkap Hasyim, Jumat (6/4) malam lalu.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU yang juga tetangga Almarhum, Syaiful Bahri Anshori mengatakan, sejak Senin lalu almarhum telah mendapat perawatan khusus di rumah sakit. Sebelum masuk rumah sakit, alumnus Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang itu terlihat masih aktif ngantor di PBNU. Di mata Syaiful, dia tergolong pengurus PBNU yang aktif, meski akhir-akhir ini kesehatannya menurun.
“Kita, NU telah kehilangan tokoh yang punya dedikasi tinggi terhadap organisasi. Beliau adalah sahabat saya, tetangga saya yang perjuangannya patut kita acungi jempol,” ungkap Syaiful yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
Setelah disalatkan di rumah duka, malam ini, jenazah akan langsung dibawa Purwokerto, kampung halaman Almarhum untuk dimakamkan di sana. ”Kami hanya bias berdoa, semoga amal ibadah dan perjuangannya diterima Allah SWT,” ungkap pria yang akrab bergaul dengan Almarhum itu.
Ronin Hidayat adalah putera KH Musa Abdillah yang lahir di Yogyakarta, 3 Agustus 1956 silam. Sebelum aktif di PBNU, Ronin aktif di PMII, Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), dan Pranata Universitas Indonesia. Selain itu, almarhum juga pernah lama menjadi Sekretaris Pribadi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Almarhum meninggalkan istri, Siti Afifah dan empat anak. (rif)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua