Konflik yang terjadi antara israel dan Palestina bukanlah konflik antara Islam dan yahudi, melainkan antara penguasa Israel dengan bangsa Palestina. Namun hal ini bukan berarti membenarkan tindakan tentara Israel yang menyerang pengiriman bantuan untuk bangsa Palestina.
Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH said Aqil Siradj seusai bertemu dengan Presiden di istana Negara Jakarta, Rabu (2/6). "Kita jelas-jelas sangat menyayangkan tindakan tentara Israel yang menyerang kapal Mavi Marmara," kata Said.
<<>br /> Menurut Said, Penyelesaian konflik Israel-Palestina harus dilakukan secara damai dan tidak mengedepankan sintimen agama. Sebagai bukti adalah para aktivis yang berbeda-beda latar belakang dan agamanya.
"Jadi PBNU atas nama bangsa Indonesia juga akan berkoordnasi dengan pemerintah untuk melakukan upaya-upaya yang mendukung bangsa palestina untuk mendapatkan hak-haknya," terang Said.
Ketika ditanya oleh wartawan, mengenai penyebutan yang benar apakah menggunakan Israel atau Yahudi, Kiai Said -sapaan akrab KH Said Aqil Siradj menjawab, "Penyebutan yang benar adalah Israel. Karena Yahudi sebagai agama, banyak dianut oleh banyak orang dengan berbagai macam warga negara yang berbeda-beda." (min)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua