Warta KONFERWIL PWNU JATIM

PBNU Minta Tak Bahas Politik Praktis

Sab, 3 November 2007 | 13:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi meminta Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah NU Jawa Timur tak membahas masalah politik praktis. Menurutnya, konferwil itu harus menjadi ajang peneguhan visi dan sikap NU sebagai jamiyah.

"Saya minta tolong agar Konferwil terfokus kepada internal NU. Jangan dikait-kaitkan dengan kepentingan orang lain terhadap NU. Aturlah rumah tangga sendiri dulu hingga beres. Jangan bicara tentang orang lain saat diri kita sedang tersobek-sobek," pinta Hasyim yang juga mantan Ketua PWNU Jatim.<>

Hasyim mengatakan hal itu dalam sambutannya pada pembukaan Konferwil PWNU Jatim di Ponpes Zainul Hasan, Probolinggo, Jumat (2/11) kemarin. Selain Hasyim, hadir pula pada hajatan lima tahunan itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh, Gubernur Jatim Imam Utomo, Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, dan Wakil Wali Kota Surabaya Arief Afandi.

Hasyim, dalam kesempatan itu juga menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konferwil tersebut. “Perlu ditekankan dulu niat kita berkonferensi. Pertama, usia NU sudah 83 tahun. Sejak zaman KH Hasyim Asy’ari (Pendiri NU) sampai Hasyim Muzadi. Selama itu, sudah banyak kemajuan, tapi juga ada kemunduran. Kita mundur dalam keikhlasan dan ukhuwah," katanya.

Kedua, lanjut Hasyim, munculnya reformasi melahirkan sejumlah tantangan. Dalam proses suskesi lima tahunan, ada banyak sekali ajang pemimpin dalam skala nasional maupun daerah. "Jangankan lima tahun NU bersatu, sehari saja kita bisa bersatu, kita akan bisa mewujudkan impian memimpin Indonesia," katanya.

Selain itu, ia juga menegaskan, jangan sekali-kali punya pikiran NU akan menjadi parpol. "Parpol itu instrumen, bukan hakikat," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, itu.

Selain itu, hadir pula sejumlah kiai khos NU, di antaranya, KH Abdullah Faqih (Langitan, Tuban), Kiai Nawawi Abdul Djalil (Sidogiri, Pasuruan), Kiai Idris Marzuki (Lirboyo, Kediri), dan Kiai Agoes Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), KH Muchith Muzadi (Jember), dan lain-lain.

Tampak pula sejumlah tokoh partai politik. Di antaranya, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan wakilnya Ali Masykur Moesa serta anggota FKB Abdullah Azwar Anas, Ketua dan Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan Farid Al Fauzi dan Salim Qurays. Dan, mantan ketua DPW PKB Imam Nahrawi. Tampak juga dua anggota DPD RI KH Mujib Imron dan H Mahmud Ali Zain. (sbh)