Warta

PBNU: Pemilu Demi Menegakkan Kekuasaan

NU Online  ·  Rabu, 10 Desember 2008 | 05:39 WIB

Jakarta, NU Online
Menanggapi adanya seruan golput, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menyatakan, warga Nahdliyyin wajib memilih dalam pemilu. Menurutnya, warga NU tidak semestinya golput karena pemilu adalah proses untuk menegakkan kekuasaan negara, karenanya warga Nahdliyyin harus ikut berperan.

Demikian disampaikan Kyai Hasyim -sapaan akrabnya, di Jakarta, Selasa (9/12). Dalam pernytaannya ini ia mengatakan, "Pemilu adalah satu proses untuk menegakkan kekuasaan negara. Nah dalam konteks ini menjadi wajib hukumnya bagi warga negara untuk terlibat di dalamnya."<>

Dalam pendapat Kyai Hasyim, persoalan hukum terkait penggunaan hak pilih, telah oleh NU melalui Forum Musyawarah Nasional Alim Ulama di Lombok menjelang pelaksanaan Pemilu 1997.

"Jadi sudah final, bahwa setiap warga negara mesti menggunakan hak pilihnya untuk menentukan pilihan pemimpinnya," tegasnya.

Kyai Hasyim juga menambahkan, jika sekarang ada yang menggelar bahtsul masail tentang penentuan hak pilih, maka sebenarnya tidak cukup valid.

"Jika ada yang bahas lagi soal itu, mungkin mereka tidak tahu," katanya sambil tersenyum.

Namun demikian, PBNU tidak bisa melarang warganya jika ada yang memilih golput. Ia hanya menyarankan agar ke depan Pemilu betul-betul bisa berlangsung demokratis, jujur, dan adil.

"Kualitas Pemilu juga menjadi salah satu penyebab orang memilih golput.jika Pemilu betul-betul demokratis, jujur, dan adil, saya yakin jumlah golput akan kecil," tandasnya. (min)