PBNU Turut Upayakan Pengurangan Pemanasan Global
NU Online · Selasa, 2 Oktober 2007 | 13:53 WIB
Jakarta, NU Online
Pemanasan Global berupa naiknya suhu dipermukaan bumi telah menyebabkan terjadinya bencana di bumi berupa kekeringan, banjir, angin rebut dan gelombang pasang telah menyebabkan kesengsaraan, termasuk bagi warga NU.
Terjadinya pemanasan global ini karena meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfir dengan cepat akibat dari aktifitas manusia seperti pembakaran fosil, pembukaan hutan dan kegiatan pembakaran transportasi, produksi sampah dan lainnya.
<>Kondisi ini jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak lain dalam masyarakat seperti gagal panen, hilangnya mata pencaharian, nelayan yang tak bisa melaut, penyakit menular sampai dengan timbulnya konflik akibat perebutan sumber daya yang semakin terbatas.
Melihat ancaman yang sudah di depan mata ini, PBNU melalui Community Based Disaster Risk Managemen Nahdlatul Ulama (CBDRMNU) atau penanggulangan bencana berbasis komunitas akan berupaya melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengurangi pemanasan global kepada warga NU.
Program Manager CBDRMNU Avianto Muhtadi menjelaskan kegiatan sosialisasi yang dilakukan adalah pemasangan baliho, poster, stiker, booklet dilingkungan PBNU bekerjasama dengan IPNU dan IPPNU untuk menumbuhkan kesadaran akan ancaman pemanasan global.
“NU memiliki kepentingan yang besar terhadap pemanasan global karena warga NU bisa terkena bencana, tetapi disisi lain, juga menjadi kekuatan besar yang bisa dilibatkan dalam pengurangan resiko bencana dan ‘mendinginkan bumi’” katanya.
Selain itu, juga akan dilakukan penanaman 10.000 bibit pohon bersama 500 orang santri dan masyarakat di eks daerah aliran sungai yang menjadi daerah banjir banding di Kab. Jember pada 27 Oktober mendatang.
Sementara itu, bagi masyarakat kawasan rawan bencana Merapi, di Magelang, akan diresmikan tiga tower pemancar radio komunikasi pesantren Watucongol dan desa sekitarnya hasil kerjasama antara CBDRMNU – Orari dan Satlak. (mkf)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua