Terkait tetap beroperasinya dukun cilik Ponari dan bermunculannya praktik-praktik serupa di Jombang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang untuk bersikat tegas menyikapi fenomena dukun cilik Ponari.
Upaya itu untuk menekan segala ekses negatif yang ditimbulkan dari kemunculan dukun tiban yang dipercaya sebagian masyarakat dapat menyembuhkan penyakit itu. Karena bila tidak, fenomena Ponari dikhawatirkan justru akan akan merusak citra Jombang. Demikian dinyatakan Ketua Tanfidziyah PC NU Jombang, KH Isrofil Amar, Selasa (17/2).<>
''Fenomena Ponari dapat membawa kemaslahatan dan kemafsadahan bagi umat khususnya warga Jombang, karena itu Pemkab Jombang harus meningkatkan perhatian terhadap Ponari dengan segala eksesnya,'' ungkap Isrofil Amar.
Lebih lanjut, Isrofil menyatakan, para ulama semakin resah karena sikap Pemkab yang mengambang. Antara membuka dan menutup praktik Ponari. Disinyalir banyak kepentingan yang muncul ditengah-tengah fenomena tersebut. Tanpa terkecuali kepentingan politik dari sejumlah kelompok.
''Kami khawatir terjadi antagonistis antara pejabat di Jombang tentang dibuka atau ditutup praktik Ponari, hingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Jika ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan akan memicu konflik horisontal yang justru membawa citra negatif pada daerah,'' terangnya.
Untuk itu pihaknya meminta agar pemkab segera mengambil sikap tegas menyikapi Ponari. Jika tetap memilih membuka, pemkab bisa memfasilitasinya. Bisa di lapangan atau tempat lain yang representatif dengan melibatkan seluruh jajaran yang ada, termasuk aparat.
Meski demikian, PCNU tetap meminta agar pemkab benar-benar memerhatikan hak-hak asasi Ponari dan keluarganya. karena 'Ponari dan keluarganya memiliki hak untuk menentukan tentang dirinya.
"Selama ini Ponari sudah kehilangan haknya sebagai anak-anak yang butuh sekolah, butuh bermain dan butuh istirahat. Apalagi belakangan, orang tuanya sampai dianiaya oleh sebagian panitia sampai masuk rumah sakit," tandas Isrofil. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua