Warta

Pelajar NU Perlu Kembangkan Tradisi Menulis

NU Online  ·  Sabtu, 2 April 2011 | 12:00 WIB

Kudus, NU online
Sebagian besar tokoh yang muncul  di negeri  berangkat dari ketekunannya terjun  dalam dunia jurnalistik atau media massa. Tokoh NU seperti KH.Abdurrahman Wahid dan KH. Mahbub Junaidi seringkali menuangkan gagasannya melalui karya tulis jurnalistik. Oleh karenanya, pelajar NU seyogyanya bisa mengikuti jejak tokoh tersebut dengan selalu mengembangkan tradisi menulis.

Kegiatan menulis dalam jurnalistik bisa memberikan kontribusi positif bagi diri pelajar maupun orang lain. Selain bisa sebagai media pembelajaran  sekaligus sarana  untuk  mengasah kecerdasan bagi anak didik.
/>
Demikian disampaikan wakil kepala MA NU Hasyim Asy’ari 3 Kudus Muhammad Arifin pada acara pelatihan dasar  Jurnalistik  yang diadakan  OSIS MTs-MA NU Hasyim Asy’ari 3 di Honggosoco Jekulo Kudus, Jum'at (1/4).  Kegiatan diikuti 36 pelajar MTs-MA NU Hasyim Asy’ari  3 Kudus yang disiapkan menjadi team redaksi majalah “kesima hatiku” terbitan madrasah tersebut.

“Dan  yang membanggakan, dari jurnalistik telah banyak lahir tokoh-tokoh besar. Ini yang harus diikuti pelajar NU," ujar alumnus STAIN Kudus ini.

Kegiatan training jurnalistik di madrasah, menurut Arifin, bertujuan agar siswa memiliki kemampuan dan bekal ketrampilan menulis karya jurnalistik  sekaligus mampu mengelola majalah tahunan yang diterbitkan oleh madrasah.

“Latihan ini sekaligus untuk menggembleng siswa-siswi agar semangat dan bisa meneruskan menerbitkan majalah tahunan madrasah sini,”harapnya kepada peserta training jurnalistik.

Pelatihan jurnalistik yang berlangsung  2 hari (31/3 – 1/4)  ini  mendapat perhatian para siswa-siswi madrasah tersebut. Dengan didampingi fasilitator dari NU Online Qomarul Adib dan pegiat pers kampus  Ahmad Zainal, peserta antusias menerima materi dasar jurnalistik. Apalagi saat praktek membuat majalah bayangan, peserta  yang dibagi beberapa kelompok  bersemangat  dan berlomba-lomba mengerjakannya.

“Pelatihan ini sangat menarik dan mengesankan , banyak pengalaman baru tentang dunia jurnalistik yang kita terima. Semoga saja, hasil pelatihan ini bisa diterapkan  temen-temen menerbitkan majalah madrasah,” kesan salah satu peserta Noor Kumala penuh harap. (adb)