Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyah, menyatakan pembicaraan antara Hamas dan Fatah pada pekan ini yang dimediasi Mesir dan Arab akan membantu meredakan perbedaan kedua belah pihak. Pembicaraan antara Hamas dan Fatah bertujuan untuk mewujudkan sebuah pemerintahan bersatu yang bisa mengakhiri blokade terhadap Gaza.
''Kami menekankan bahwa kepentingan kami adalah mencapai sebuah kesepakatan untuk mengakhiri perbedaan internal. Ada kesempatan yang kuat bagi suksesnya dialog nasional Palestina untuk mencapai rekonsiliasi nasional,'' katanya, Ahad (29/3).<>
Pembicaraan lanjutan rencananya akan dilakukan pada Rabu mendatang setelah pada 19 Maret lalu tertunda. Soal ini juga dibicarakan dalam pertemuan Liga Arab di Doha, Qatar, Senin (30/3). Menurut haniya, perbedaan di antara Hamas dan Fatah bisa dijembatani dengan melalui pembahasan soal menghormati kesepakatan sebelumnya yang dilakukan pemerintahan Fatah dengan Israel.
Pekan lalu, negosiator Fatah, Ahmad Qurie, mengatakan bahwa ia melakukan berbagai upaya untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Perdana Menteri Salam Fayyad bahkan telah menyerahkan surat pengunduran diri agar segera terwujud pemerintahan bersatu. Namun Presiden Mahmoud Abbas meminta Fayyad bertahan hingga pembicaraan membuahkan hasil. (rep)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua