Pemerintah Cina Memang Tak Suka Sistem Politik Ekonomi Gus Dur
NU Online · Rabu, 15 Desember 2010 | 12:56 WIB
Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) disebut sebagai salah satu Presiden Indonesia yang tidak disukai pemerintah Cina. Hal itu sepertinya benar adanya. Konon, Cina memang tidak suka dengan sistem politik ekonomi yang diterapkan Gus Dur.
"Kalau hubungan diplomatik baik-baik saja. Yang ada ketidaksukaan politik ekonomi. Terutama masalah perdagangan," kata mantan juru bicara Gus Dur, Adhie Masardi Rabu (15/12). Menurut Adhie, saat menjabat, Gus Dur memang membatasi penjualan produk Cina di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan industri manufaktur di tanah air.
/>
Cina dikenal sebagai negara yang menjual produknya ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Hal itu diprediksi akan berpengaruh terhadap nasib pengrajin dan pengusaha lokal. "Cina sangat murah. Akan jadi masalah kalau dilepas semua," ujarnya.
Lebih lanjut, Adhie menilai wajar jika Cina menyukai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Adhie, sistem perdagangan yang dilakukan dengan Cina terlalu terbuka. Tentu saja hal ini berimbas pada industri manufaktur di negara.
"Lihat saja sekarang industri manufaktur kita hancur-hancuran. Jadi tidak kompetitif. Wajar saja Cina suka dengan SBY," ungkapnya.
Adhie menjelaskan hubungan Gus Dur dengan Cina dalma hubungan konteks politik saat itu sangat baik. Etnis Tionghoa di Indonesia pada era Gus Dur sangat dilindungi.
"Jadi karena Gus Dur sangat melindungi etnis Tionghoa, saya yakin pemerintah Cina sangat menghormati Gus Dur. Mungkin ketidaksukaan mereka hanya di bidang politik ekonomi saja," jelasnya.
Â
Sebelumnya WikiLeaks merilis sebuah kawat rahasia dari Kedubes AS di Beijing tertanggal 5 Maret 2007 dengan kode referensi Beijing 1448. Saat itu dilakukan pertemuan antara Wakil Menlu China Cui Tiankai dan Dirjen Urusan Asia Kemlu China Hu Zhengyue, dengan pejabat Kemlu AS Eric John.
John bertanya pada Hu, bagaimana pemerintah Cina melihat pemerintah Indonesia yang sekarang. Hu pun menjawab kalau Beijing sendiri tidak terkesan dengan presiden-presiden yang memimpin Indonesia sejak krisis keuangan Asia di akhir 1990-an. Yang disukai Beijing adalah pemerintah SBY sejak tahun 2004. (ful)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
6
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
Terkini
Lihat Semua