Pemerintah Islam Iran menyatakan bahwa pemilihan presiden kesepuluh telah diselenggarakan dalam atmosfer demokrasi, transparan dan bebas.
Hasil pemilihan presiden yang diikuti sekitar 85 persen dari pemilih dan presiden terpilih memenangkan sebesar 63 persen suara. Demikian dinyatakan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, dalam siaran persnya, Kamis (18/6).<>
Iran mencontoh negara-negara maju dalam pemilihan parlemen Eropa yang diselenggarakan di 27 negara, dimana tingkat maksimum partisipasi rakyat hanya 43 persen.
Pemilu ini diselenggarakan dengan keberadaan perwakilan dari setiap empat calon presiden di berbagai tempat pemungutan suara dan dalam atmosfer yang aman dan jauh dari kecurigaan apapun.
Iran juga menegaskan bahwa dalam pemilihan presiden ini para wakil setiap calon melakukan pemantauan dalam proses pemilihan dan perhitungan.
Sesuai dengan hasil yang diumumkan, Mousavi unggul di dua provinsi dan ibukota (Teheran), sedangkan Ahmadinejad menang di beberapa di provinsi-provinsi lain.
Berdasarkan Undang-undang Republik Islam Iran, para calon presiden yang ingin protes terkait pemilu harus menyampaikan secara tertulis kepada Dewan Garda dan dengan waktu 7-10 hari akan menindaklanjuti protes tersebut.
Demonstrasi dan kekacauan ketertiban umum oleh suatu kelompok yang mengklaim para pendukung calon yang kalah pada saat protes merupakan pelecehan suara terbanyak dan nilai-nilai demokrasi. (ant)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
3
Pengetahuan tentang HKSR Jadi Kunci Cegah Kekerasan Seksual, Begini Penjelasannya
4
Bukan Hanya Kiai, Mustasyar PBNU: Dakwah Tanggung Jawab Setiap Muslim
5
Fatwa Haram Tak Cukup, Negara Harus Bantu Atasi Akar Ekonomi di Balik Sound Horeg
6
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
Terkini
Lihat Semua