Warta JELANG KONGRES IPNU-IPPNU

Pemimpin IPPNU Harus Bisa Perjuangkan Hak Pelajar Perempuan

Jum, 29 Mei 2009 | 01:13 WIB

Banjarmasin, NU Online
Sebagai organisasi pelajar, Ikatan Pelajar PUtri Nahdlatul Ulama (IPPNU) membutuhkan figur yang mengerti urusan pelajar. Maka sosok Pemimpin IPPNU ke depan seyogyanya dicari figur yang mampu memperjuangkan hak-hak pelajar perempuan NU.

Apalagi pelajar perempuan NU yang menempuh pendidikan hingga sampai perguruan tinggi masih banyak mengalami kendala. Maka pimpinan Pusat IPPNU harus mampu mengawal APBN dan APBD yang 20 % sehingga tidak bocor dan sampai ke pelajar perempuan dalam bentuk beasiswa.<>

Harapan tersebut disampaikan Ketua PW IPPNU Kalimantan Selatan Robbiyatul Adawiyah kepada NU Online melalui telepon selulernya, Kamis (28/5).

Dia sangat menyayangkan, Pengurus IPPNU Pusat kurang mengetahui kondisi pusat dan daerah secara riil. Padahal, komunikasi bisa dibangun lewat jaringan internet dan fasilitas lainnya. Sehingga kondisi pelajar di daerah-daerah terpencil misalnya, bisa mendapatkan perhatian dengan penuh seksama pula.

“Di daerah kami misalnya, sulit untuk mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi mengalami banyak kendala. Alokasi dana APBN 20% untuk pos ke pelajar langsung, perlu realisasikan,” harapnya.

“Minimal ketua IPPNU mendatang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dan memiliki link dengan pembuat kebijakan pendidikan,” lanjutnya.

Masalah siapa kandidat yang pas untuk membawa IPPNU kedepan, Robbiyatul masih menyimpan rahasia. "Kita kemas dulu, buat kejutan di arena kongres nanti,” tuturnya.

Dalam Kongres yang digelar pada 19-23 Juni 2009 mendatang itu, Selain dari pengurus wilayah, PW IPPNU Kalimantan Selatan akan mengirimkan 18 Cabang. Mereka akan berbaur dengan 3500 peserta dari 33 Pimpinan Wilayah dan 396 Cabang seluruh Indonesia. “Untuk IPNU, saya kurang tahu, Mas,”paparnya.

Dengan perempuan berpendidikan, lanjutnya, dalam mengarungi kehidupan di masyarakatpun bisa memiliki nilai tawar yang tinggi. “Di berbagai dunia pekerjaan misalnya, perempuan kita masih sangat lemah. Sehingga perlu dikuatkan dengan jalan menempuh Pendidikan yang tinggi,” pungkasnya. (was)