Warta

Pengamat: Reformasi Masih Berputar-Putar di Tempat

NU Online  ·  Ahad, 23 November 2008 | 09:35 WIB

Jakarta, NU Online
Reformasi yang terjadi saat ini seharusnya merupakan revolusi. Karena dalam kepala bangsa Indonesia saat itu, sesungguhnya menghendaki kata revolusi.

Demikian diungkapkan Dosen Filsafat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung dalam sebuah seminar di Taman Ismail Marzuki, Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (22/11).<>

Rocky memberi alasan, bangsa Indonesia saat itu sangat menghindari kata "revolusi" tersebut, sehingga memilih kata reformasi. "Makanya reformasi yang terjadi saat ini tidak memiliki kejelasan. Kita hanya berputar-putar di tempat yang sama atau masalah yang sama," katanya.

Dengan kata lain, bangsa Indonesia tidak pindah dari rumah lama ke rumah yang baru. Bangsa Indonesia hanya berputar-putar di halaman rumah lama. Bahkan ada keinginan bangsa Indonesia untuk kembali ke rumah lama tersebut.

"Seperti ada keinginan rakyat saat ini untuk kembali ke jaman orde baru. Karena rakyat ingin harga-harga seperti di jaman orde baru," tukasnya.

Sikap itu, menurutnya, bukan hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia, namun juga dimiliki oleh banyak partai politik (parpol). "Maka IQ nasional kita gagal mengelola energi surplus reformasi. Tugas kampus saat ini harus mengatasi IQ yang gagal tersebut," tukasnya gamblang. (okz)