Warta

Penindakan Aksi Maksiat Diminta tidak Tebang Pilih

NU Online  ·  Sabtu, 5 September 2009 | 08:14 WIB

Gorontalo, NU Online
Penindakan Pemerintah Kota Gorontalo, atas aksi maksiat yangberlangsung di hotel dan penginapan selama Ramadan, diminta untuk tidak `tebang pilih'. Hal tersebut dikemukakan oleh Iksan Naway, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Pembaharuan, Jum'at (4/9).

Dia mengatakan, sikap `tebang pilih` itu antara lain terlihat saat petugas tidak menutup atau menyegel hotel `Tondano`, yang pada beberapa hari lalu didapati menjadi tempat menginap sepasang kekasih, yang masih berstaus mahasiswa.<>

Menurutnya, perlakuan berbeda justru dialami oleh Hotel `Asia` yang sebelumnya langsung disegel Satpol PP, karena ketahuan melayani pasangan tanpa status pernikahan untuk menginap.

"Kesannya ada pilih kasih, padahal aturannya sudah jelas, siapa yang melanggar, maka harus ditindaki dengan sanksi yang sama," kata Iksan. Namun soal `tebang pilih` itu dibantah oleh kepala Satpol PP Iskandar Moerad.

Di tempat terpisah, Moerad mengatakan, bahwa tindakan oenyegelan tidak dilakukan pada Hotel ?Tondano? karena tidak adanya perintah eksekusi dari pemerintah daerah. "Kami ini hanya eksekutor di lapangan, yang hanya menjalankan tugas sesuai perintah," Kata dia.

Selama Bulan Ramadan, Pemerintah daerah Kota Gorontalo, memang mengeluarkan peraturan wali kota, yang melarang seluruh tempat-tempat hiburan dan maksiat beroperasi.

Wali Kota Adhan Dhambea, bahkan langsung memerintahkan aparatnya untuk menyegel tempat usaha yang masih membandel, setelah memberikan surat peringatan tertulis terlebih dahulu.